Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Gus Dur Masih Didatangi Ribuan Peziarah

Kompas.com - 02/01/2010, 21:54 WIB

JOMBANG, KOMPAS.com- Hingga hari ketiga setelah pemakaman, Sabtu (2/1/2010), makam mantan Presiden Abduraahman Wahid alias Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Cukir, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih dibanjiri ribuan peziarah.

Hingga Sabtu malam, massa secara bergelombang mendatangi pusara mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. Bahkan, di antara mereka ada yang sampai menginap hingga hari ketujuh pemakaman Gus Dur yang terhitung sejak Kamis (31/12) lalu itu.

Selain berziarah, sebagian di antara mereka juga mengikuti tahlil yang digelar pada malam hari di masjid pondok pesantren itu. "Kebetulan sekarang tahlil hari ketiga. Makanya saya datang kemari," kata Khusna, peziarah asal Ngunut, Kabupaten Tulungagung.

Dibandingkan dua hari sebelumnya, tahlilan untuk Gus Dur pada hari ketiga itu jauh lebih ramai. Bahkan, pihak Ponpes Tebuireng sempat kewalahan menertibkan para peziarah yang datang ke makam Gus Dur untuk tujuan tertentu, misalnya mengambil tanah kuburan atau benda-benda lain.

Melalui alat pelantang suara, pengurus PP Tebuireng mengingatkan para peziarah untuk tidak berbuat hal-hal di luar kewajaran. "Tolong Bapak dan Ibu untuk tidak membawa sesuatu dari makam, karena di situ juga ada makam Hadratus Syeikh (Hasyim Asy’ari, kakek Gus Dur sekaligus pendiri NU) dan makam K.H. Wahid Hasyim (ayahanda Gus Dur)," kata seorang pengurus melalui pelantang suara.

Hal itu diucapkannya berkali-kali karena banyak di antara peziarah yang berdesak-desakan sehingga menginjak tanah makam K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Wahid Hasyim, K.H. Yusuf Hasyim (paman Gus Dur), dan keturunan Bani Hasyim lainnya.

Gus Dur meninggal dunia di RSCM Jakarta, Rabu (30/12) malam, dan jenazahnya dimakamkan di PP Tebuireng melalui upacara kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (31/12) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com