JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Sasa Djuarsa Sendjaja menilai pemberitaan mengenai kasus Chandra M Hamzah dan Bibit S Riyanto yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian masih wajar.
"Wajar, karena sedang menjadi perhatian publik," kata Sasa sesudah menjadi pembicara dalam HUT ke-26 Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu (8/11).
Ia menilai isi pemberitaan stasiun televisi hingga sejauh ini belum berlebihan.
Keputusan kepolisian menahan dua pemimpin non-aktif KPK Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto memicu unjuk rasa masyarakat luas dan tuduhan akan usaha mengecilkan KPK.
Salah satunya terjadi di bundaran Hotel Indonesia pada Minggu pagi, yang diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan, termasuk pesohor, seperti, group musik Slank, Netral, dan penyanyi Once. Unjukrasa pengguna Facebook itu juga diwarnai sejumlah pidato dan pembacaan puisi, yang isinya mengritik "kebungkamanan" pemerintah dan sikap DPR.
Gerakan sejuta orang untuk mendukung pembebasan Chandra dan Bibit telah menggalang lebih dari 1.000.000 pendukung sejak Sabtu lalu. Gerakan itu tidak hanya mendapat tanggapan bagus masyarakat di dalam negeri, tapi juga dari warga negara Indonesia di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.