Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHOTO STORY: Penang, Pantai Barat Semenanjung Malaysia

Kompas.com - 04/11/2009, 00:21 WIB

SEMUA orang tentu ingin berpelesir nyaman dan murah. Hanya saja tidak semua daerah menjamu kita dengan layanan tersebut. Di Penang, pantai barat semenanjung Malaysia, pihak swasta tahu betul mengolah paket layanan tersebut. Antara regulasi pemerintah setempat dengan pihak swasta berintegrasi membangun sektor pariwisata. Hasilnya, kota kecil dikemas menjadi nyaman sekaligus murah untuk dikunjungi para wisatawan.
 
Tiba di Bandara Internasional Penang dan memilih langsung menuju George Town, pusat kota Penang. Kota yang dijadikan sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Unesco, ini tertata dalam blok-blok bangunan yang rapi. Aroma kolonial terasa kental ketika memandangi arsitektur bangunan-bangunan tua di kota tersebut.
 
Di kota ini pula segala potensi wisata diusung sedemikian rupa. Mulai puluhan bangunan yang sengaja direstorasi total oleh pemerintah hingga budaya atau tradisi masyarakatnya yang sengaja dipertahankan. Para wisatawan tampak hilir mudik di kawasan pedestrian yang selalu bertemu dengan perempatan dengan lampu merah tanpa polisi dan jalan raya tanpa kemacetan lalu lintas.
 
Wisatawan yang memilih perjalanan dengan kantong irit, dibuat nyaman dengan adanya hotel yang super murah tapi dengan layanan mewah. Hanya dengan harga mulai dari Rp 42.000 per malam, kita sudah bisa menginap di hotel dengan layanan bintang lima. Seperti di Tune Hotels.com yang terletak di pusat kota tersebut.
 
Semuanya serba murah. Untuk makanan khas setempat yaitu nasi lemak, cukup merogoh kocek RM 1 atau kira-kira Rp 2.800 per bungkus. Atau makanan lainnya khas India atau China yang rata-rata hanya mulai dari RM 5. Wisata kuliner di kota ini seperti tidak ada habisnya. Makanan khas China, India dan melayu mendominasi cita rasa makanan. Lagi-lagi cukup diperoleh hanya dengan harga yang cukup murah.
 
Hotel juga biasa melayani paket wisata keliling kota sepuasnya. Mulai dari mengunjungi bangunan-bangunan tua etnis China peranakan lengkap dengan isinya hingga ke rumah ibadah seperti vihara maupun klenteng serta menuju kawasan ekowisata.
 
Semua itu tentu belum ada apa-apanya jika dibanding dengan daerah-daerah di Indonesia yang lebih kaya dan beragam. Hanya saja, orang-orang di kota kecil tersebut cukup jeli menggali lalu mengemas segelintir potensi wisata yang ada. Mulai dari jaminan kemudahan transportasi dan informasi, murahnya akomodasi, keamanan, kebersihan serta kenyamanan. FIA

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com