Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Des Selamat dari Gempa Gara-gara Terpeleset

Kompas.com - 03/10/2009, 11:03 WIB

PADANG, KOMPAS.com-Wajah perempuan usia paruh baya itu masih pilu dan mengaku masih terguncang jika mengingat adegan penyelamatan dirinya sendiri dari reruntuhan gedung Hotel Ambacang, tempat yang kerusakannya termasuk yang terparah akibat gempa di Sumbar.

Desnelita (45), perempuan paruh baya itu, selamat dari musibah gempa bumi berkekuatan 7,9 SR, pada Rabu (30/9), akibat terpeleset dan jatuh. Tapi, justru karena jatuh itulah dia terhindar dari balok kayu yang ambruk dan terhenti beberapa sentimeter di atas kepalanya.

Desnalita kepada ANTARA, dua hari setelah kejadian itu, mengatakan, dirinya selamat dari musibah gempa yang menghancurkan reruntuhan bangunan di Hotel Ambacang.

"Tidak disangka saya bisa memanjat jendela hingga akhirnya keluar dari lantai dua hotel itu," katanya ketika ditemui duduk di depan posko evakuasi korban gempa di Hotel Ambacang, di pusat Kota Padang itu.

Des yang menjabat Kasi Teknologi Pengolahan Hasil di Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar itu selamat bersama 14 orang lainnya yang menjadi peserta seminar di hotel itu.

Perempuan yang memiliki tiga anak itu bercerita, ketika itu pukul 17.00 WIB pada Rabu sore saat gempa hebat itu terjadi.

Des, yang saat itu menjadi panitia, sedang berdiskusi dengan Azrina (staf Hotel Ambacang) dan Aswad (staf DKP) soal penempatan kamar peserta, karena sesuai rencana seminar itu akan berlangsung tiga hari, hingga Jumat.

Menurut dia, saat gempa terjadi tiba-tiba dia sontak berlari ke arah pintu keluar di lantai dua itu bersama dua rekannya. Ketika tiba di pintu yang mengarah ke tangga di lantai satu tiba-tiba petugas setempat mengatakan bahwa tangga itu telah ambruk sehingga jalan keluar sudah terhambat.

Selanjutnya Des bersama puluhan peserta lainnya berlarian ke arah kolam yang terdapat di sana serta ruangan lain di hotel itu guna menghindari dinding dan balok yang mulai berjatuhan dari hotel lantai empat itu.

"Saya tidak tahu harus ke mana, yang pasti hanya menghindari balok yang berjatuhan itu," katanya sambil termenung membayangkan situasi ketika itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com