Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semalam Anggodo Widjojo Temui Ari Muladi

Kompas.com - 01/10/2009, 12:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggodo Widjojo, adik Anggoro Widjojo buron KPK, Rabu (30/09) malam, melakukan pertemuan dengan Ari Muladi di ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri. Dalam pertemuan itu, Anggodo meminta Ari Muladi untuk tetap konsisten atas keterangan yang telah dikatakannya pada Juli lalu, yang mengatakan, dirinya telah menyerahkan uang sejumlah Rp 5,1 milyar kepada Pimpinan KPK.

"Tadi malam, jam 8 (Anggodo Widjojo bertemu dengan Ari Muladi) ketemu di sini (tahanan Bareskrim Mabes Polri). Jadi Pak Ari mengatakan, Anggodo memintanya konsisten pada keterangannya di bulan Juli. Intinya telah menyerahkan uang ke KPK," kata salah seorang penasehat hukum Ari Muladi, Sugeng Teguh Santoso, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/10) siang.

Ari Muladi adalah tersangka pemberi suap terhadap Pimpinan KPK. Saat ini ia ditahan di Mabes Polri. Pemberian uang suap itu diperintahkan oleh Anggoro Widjojo kepada Ari lewat adiknya, Anggodo Widjojo. Ari sendiri dalam BAP-nya di Mabes Polri mengaku, telah menyerahkan uang suap tersebut kepada seorang perantara yang bertugas menghubungkan dan menyerahkan uang itu kepada Pimpinan KPK, belakangan penghubung itu diketahui bernama Julianto.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan, penyerahan uang suap sebesar Rp 5,1 miliar yang dilakukan oleh Ari terhadap Julianto dilakukan sebanyak tiga kali. Ketiganya dilakukan di Hotel Menara Peninsula, bukan di Bellagio, Mega Kuningan. "Penyerahan tiga kali. Di hotel Menara Peninsula," katanya.

Lantas apa motif Ari Muladi membantu Anggodo Widjojo? Sugeng menjawab, "Pak Ari bantu Anggodo adalah atas motif pertemanan selama 25 tahun. Sedangkan uang Rp 5,1 miliar itu untuk mengurus jalannya kasus Masaro," paparnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com