JAKARTA, KOMPAS.com - Jatuhnya pesawat intai amfibi jenis Nomad N-24 nomor P-837 milik TNI AL di Desa Sekatak Bengara, Bulungan, Kaltim, Senin kemarin mengundang pertanyaan mengenai kualitas audit terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, mempertanyakan apakah audit sudah benar-benar dilakukan sebagaimana mestinya.
"Tetapi kalau masih ada yang jatuh juga, kita kan mempertanyakan kualitas inspeksi pemeriksaan itu betul atau tidak," ujar Yuddy Chrisnandi di sela-sela sidang paripurna DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/9).
Yuddy menilai, audit yang dilakukan oleh pihak pemerintah terhadap Alutsista TNI tidaklah benar. Yuddy juga meminta pemerintah menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat tersebut, apakah karena human error atau karena technical error.
"Kalau human error, sehebat apapun pesawat, seperti pesawat-pesawat lain di luar negeri pesawat tempur itu jatuh karena human error. Penerbang tidak menguasai navigasinya sehingga menyebabkan kecelakaan. Tetapi kalau technical error, masalah suku cadang yang memadai, perawatan yang begitu minim lalu kemudian juga usia pesawat yang terlalu lama sehingga maintanance tidak dilakukan dengan baik," katanya.
Lebih lanjut Yuddy mengatakan, jika memang kecelakan tersebut terjadi karena technical error, pemerintah selama ini, menurutnya, hanya lips service saja dengan menyatakan telah melakukan audit terhadap alutsista.
"Ini kan dua hal yang dirugikan, pertama personel dari TNI itu sendiri yang sudah digembleng bertahun-tahun disiapkan untuk menjadi kualitas yang handal ternyata sia-sia begitu saja lalu kita juga kehilangan aset alautsista itu sendiri," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.