Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelapa Sawit, Berkah atau Kutukan?

Kompas.com - 07/07/2009, 15:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelapa sawit merupakan penyumbang devisa terbesar di sektor pertanian Indonesia. Selain itu, produksi kelapa sawit Indonesia juga adalah yang terbesar di dunia. Namun bagaikan pisau bermata dua, produksi kelapa sawit sekaligus dianggap sebagai perusak hutan dan lingkungan.

"Fungsi kelapa sawit amatlah banyak, tapi tidak sedikit pihak yang menganggap produksi kelapa sawit sebagai sesuatu yang merusak," hal tersebut diungkapkan Dirjen Pertanian Indonesia , Ahmad Manggabarani, dalam peluncuran dua buku, Perkebunan dalam Lintasan Zaman dan Memaknai sebuah Anugerah: Sumbangsih Kelapa Sawit Indonesia bagi Dunia, di Auditorium Kantor Pusat Departemen Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (7/7).

“Dalam buku ini, saya bukan mau mendukung pihak yang pro ataupun yang kontra, tapi saya mencoba menyajikan fakta tentang sejarah produksi kelapa sawit Indonesia secara obyektif,” demikian diungkapkan Ahmad Manggabarani.

Hal ini juga diungkapkan oleh Firmanzah, Dekan FE UI, yang diundang untuk membagikan pembahasannya atas kedua buku ini. Menurut dekan termuda UI ini, salah satu cara untuk memperkecil efek buruk dari produksi kelapa sawit adalah dengan memperkuat program CSR dari produsen kelapa sawit.
 
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Indonesia Anton Apriyantono meminta semua pihak untuk melakukan perbaikan sistem pengelolaan dan meningkatkan keyakinan pihak lain tentang berkah yang bisa dimanfaatkan dari kelapa sawit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com