SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei tingkat Human Development Index (HDI) atau indeks pembangunan manusia di 179 negara di dunia, Indonesia hanya menempati urutan 109. "Hasil survei tersebut dilakukan tahun 2006 dan dikeluarkan pada 18 Desember 2008 lalu," kata Direktur Jenderal Pemerintah Umum Departemen Dalam Negeri, Dr. Kausar, pada forum "Koordinasi dan Konsultasi Tentang Tata Pemerintahan Yang Baik" di Gedung Gradika Bhakti Pradja Semarang.
Sementara negara tetangga, seperti Philipina berada di urutan 102, Thailand urutan 81, Malaysia urutan 63, sedangkan urutan pertama diduduki Negara Islandia. Ia mengatakan, HDI mengukur tiga dimensi dasar manusia, yakni panjang umur dan menjalani hidup sehat yang diukur dari usia harapan hidup, terdidik yang diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat pendaftaran di sekolah dasar, menengah, dan lanjutan, serta tingkat standar kehidupan yang layak diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.
Dengan mengetahui HDI, katanya, dapat digunakan untuk menentukan ranking kesejahteraan suatu bangsa dibandingkan bangsa-bangsa lainnya. Konsep HDI, kata Kausar, dikembangkan oleh ekonomi Pakistan Mahbub UL Haq pada tahun 1990.
"Sejak tahun 1993 dipergunakan Program Pembangunan PBBB atau ’United Nations Development Programme’ (UNDP) dalam menyusun laporan pembangunan manusia," ujarnya.