Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebersihan Hanya untuk Kejar Adipura

Kompas.com - 02/06/2009, 10:40 WIB

 MANADO, KOMPAS.com — Prestasi Manado menyabet Adipura untuk ketiga kalinya dinilai belum mewakili masyarakat Manado seluruhnya. Kebiasaan bersih dan sehat hanya membudidaya di kalangan pemerintah dan belum menjadi bagian hidup masyarakat seutuhnya.  
    
Pemerhati lingkungan dari Yayasan Lestari Manado, Raymond Mudami, mengemukakan hal itu, Selasa (2/6). "Kalau mau jujur, kebersihan dan kesehatan yang terus ditingkatkan sekarang ini lebih karena mengejar Adipura. Bersih dan sehat belum menjadi tujuan akhir sebagai besar penduduk Manado, begitu moment-nya lewat, mulai tak teratur lagi. Masyarakat mengabaikan lagi kebersihan dan kesehatan lingkungannya," kata Mudami.
    
Sebagai LSM yang aktif bergerak di bidang lingkungan hidup dan kebersihan, Yayasan Lestari sangat memerhatikan dan terus mengikuti perkembangan Manado setiap waktu sehingga semua kebiasaan warga Manado diketahui dengan jelas.
    
"Kebersihan lingkungan belum merata, masih sopradis, dan di sana-sini masih banyak sampah. Ini menunjukkan perilaku bersih belum menjadi bagian hidup yang paling penting bagi masyarakat," katanya.
    
Sebagian masyarakat, ujar dia, masih menganggap menjaga lingkungan itu hanya untuk mendapatkan penghargaan, bukan untuk kesehatan sendiri. "Pekerjaan kebersihan masih lebih banyak diambil alih pemerintah. Masyarakat belum mau sadar melakukannya sendiri untuk keuntungan pribadi," katanya.
    
Seharusnya, ujar dia, kegiatan bersih dan sehat dilakukan secara terus-menerus dengan melibatkan semua pihak. "Jadi, pemerintah harus bisa memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kebersihan dan menjadikan itu sebagai tujuan hidup," katanya.
    
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Manado Joshua Pangkerego mengatakan, untuk program jumpa berlian memang masih lebih melibatkan PNS agar masyarakat bisa meniru dan menjadikannya sebagai pola hidup mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com