Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2009 UGM Tutup Program Ekstensi

Kompas.com - 24/02/2009, 00:54 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Mulai tahun perkuliahan 2009 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menutup semua program ekstensi atau yang disebut program swadaya. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dan profesionalisme pendidikan di universitas tersebut.

Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) Retno Sunarminingsih Sudibyo mengatakan, dengan penutupan tersebut, UGM tidak lagi menyediakan program alih jalur dari jenjang diploma ke sarjana. ”Alih jalur tidak bisa lagi secara otomatis dilakukan karena materi di jalur sarjana dan diploma sudah berbeda,” kata Retno di Yogyakarta, Senin (23/2).

Hal ini juga sesuai dengan keputusan senat dan surat keputusan rektor yang menyatakan bahwa program diploma adalah program belajar yang terminal. Artinya, untuk meraih gelar sarjana, seorang lulusan diploma harus mulai sebagai mahasiswa baru serta melalui proses matrikulasi terlebih dahulu. ”Ini dilakukan karena kami tidak ingin mengeluarkan ijazah yang bisa dibilang mudah, tetapi tidak sesuai dengan standar mutu pendidikan di UGM,” kata Retno menambahkan.

Selanjutnya, katanya, program diploma rencananya akan dipisahkan dari fakultas dan dikelola secara mandiri di bawah sekolah vokasional.

Hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari universitas mengenai penutupan program swadaya.

Ditunda sementara

Pengumuman yang ada hanya berisi pemberitahuan bahwa pendaftaran program ekstensi untuk sementara ditunda, menunggu pengumuman pada Juni 2009.

”Tinggal menunggu surat keputusan rektor, tetapi secara praktis sudah tidak ada lagi pendaftaran dan kuliah ekstensi sejak 2009,” ujar Direktur Direktorat Administrasi dan Akademik UGM Budi Prasetyo.

Namun, sejumlah program ekstensi telah telanjur membuka pendaftaran. Sejumlah peserta telah mendaftar dan mengikuti tes seleksi untuk program swadaya. ”Untuk mahasiswa yang sudah telanjur mendaftar, ada kebijakan khusus yang diserahkan pada keputusan fakultas masing-masing,” katanya.

Menurut Budi, selama ini jumlah peminat program swadaya di UGM cukup besar. Setiap tahun terdapat sekitar 1.700 peminat di program swadaya yang dibuka di 14 fakultas itu. Peminat terbesar terdapat pada Fakultas Teknik diikuti Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Sebagian dari peminat adalah lulusan diploma tiga (D-3) yang ingin melanjutkan ke jalur strata satu (S-1).

Penutupan program swadaya ini membuat sejumlah lulusan D-3 UGM kecewa karena tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang S-1 di UGM. Sebagian dari mereka memutuskan untuk melanjutkan di universitas negeri yang masih membuka program alih jalur lainnya. (IRE)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com