Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telaga Warna, Mata Air Ciliwung yang Terlupakan

Kompas.com - 18/01/2009, 13:06 WIB

Laporan Wartawan Kompas-TV, Nanang Dwi Prasdi

BOGOR, MINGGU — Suasana sejuk, hening, dan menenangkan akan langsung terasa menghampiri pengunjung yang tiba di lokasi wisata alam Telaga Warna di Desa Tugu, Cisarua, Bogor, ini.

Ya, telaga ini memang sunyi karena letaknya yang tersembunyi di belakang bukit perkebunan teh di kawasan Puncak. Namun, siapa sangka telaga ini berfungsi penting bagi kelangsungan hidup Sungai Ciliwung yang mengalir dari Puncak, Bogor, hingga ke ibu kota Jakarta.

Telaga ini menjadi salah satu sumber mata air dari 13 anak sungai yang akhirnya menyatu menjadi aliran sungai Ciliwung. Fungsi Telaga Warna sendiri pernah disebutkan dalam lontar Sunda Kuno Bujangga Manik, yang diduga berasal dari abad ke-16 Masehi.

Disebutkan dalam naskah kuno itu, Bujangga Manik pernah tiba di Telaga Warna yang menjadi hulu dari sungai Cihaliwung atau yang kini disebut sebagai Ciliwung.

Air Telaga Warna bersumber dari air hujan, yang turun ke hutan di atas Gunung Telaga dan akhirnya turun ke sebuah cekungan di bawahnya.

Pentingnya hutan sebagai daerah resapan air membuat pemerintah menetapkan wilayah hutan alami seluas 365 hektar menjadi cagar alam. Diharapkan, status ini bisa melindungi kawasan hutan dari tangan jahil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com