Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hidup Berkalang Cuaca

Kompas.com - 16/01/2009, 05:14 WIB

SUDAH tujuh tahun Safruddin (50) meninggalkan kampung halamannya di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tujuh tahun pula ia tak berjumpa dengan Aminah (17) putri semata wayangnya.

Sejak tahun 1976, Safruddin menghabiskan hidupnya di atas kapal layar motor sebagai anak buah kapal. Nasib pekerjaan yang ia lakukan selama 32 tahun tersebut ditentukan dua hal, order muatan dan cuaca.

Dua minggu ini, Kapal layar motor Nur Aminah dimana Safruddin bekerja tak berlayar. Angin hebat dan gelombang besar memaksa kapal berbobot 300 ton itu untuk berhenti sejenak menanti cuaca bersahabat.

Kata Syahbandar di lautan Jawa gelombang sangat tinggi. "Kami tak bisa berlayar karena Syabandar tak memberikan izin berlayar," tutur Safruddin.

Recananya, Safruddin bersama tujuh anak buah kapal akan berlayar ke Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka mengangkut beras dan barang-barang kelontong.

"Kami harus mau mengalah dengan cuaca karena jika barang rusak akibat hujan, kamilah yang akan menanggung kerusakannya," ujarnya.

Menurut Safruddin, dalam cuaca normal, untuk menempuh rute Surabaya-Samarinda, kapal layar motor membutuhkan waktu sekitar tiga hari tiga malam. Namun, jika di tengah jalan gelombang tinggi muncul, maka lama perjalan bisa mencapai lebih dari satu minggu.

"Saat gelombang tinggi, kami harus berlindung di pulau-pulau kecil, seperti Pulau Matasiri atau Pulau Karamean di dekat Pulau Masalembu," tambahnya.

Berhutang

Jika arus muatan ramai, dalam setahun Safruddin bersama rekan-rekannya berlayar rata-rata empat kali pulang pergi. Namun dengan cuaca buruk dan permintaan muatan sepi, ia hanya berlayar tiga kali pulang pergi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com