BANTUL, RABU — Dalam 3 bulan menjelang pemilu, pesanan kaus yang diterima sejumlah perusahaan konveksi di Bantul mulai meningkat. Meski tergiur dengan keuntungan yang menjanjikan, para pengusaha tetap mengedepankan prinsip kehatian-hatian. Mereka tidak mau memproses pesanan bila uang mukanya tidak memadai atau identitas pemesan tidak jelas.
"Kami tidak mau kejadian Pemilu 2004 terulang. Saat itu banyak partai yang pesan, tetapi tidak mau melunasi pembayarannya," kata Sukardi, pemilik perusahaan konveksi SKD, di Dusun Soropaten, Desa Ringinharjo, Bantul, Rabu (14/1). Menurutnya, agar pesanan bisa diproses besarnya uang muka minimal 50 persen. Pada saat pengambilan sisa tagihan juga harus dilunasi terlebih dahulu.
Sukardi mengaku, pesanannya melonjak 40 persen. Sebagian besar yang pesan masih dari kalangan caleg. Rata-rata mereka pesan sebanyak 300-500 potong kaus. "Untuk parpol biasanya nanti kalau kampanye pawai sudah mulai," katanya.
Maryati, pemilik usaha konveksi Tons, mengatakan, harga kaus yang dipesan berkisar Rp 7.500-Rp 13.000 per potong. Meski pesanan yang diterimanya sudah mulai melonjak, dibandingkan Pemilu 2004, pesanan kaus kali ini lebih sedikit. "Kalau dulu, jauh-jauh hari sudah banyak yang pesan, tetapi sekarang agak sepi. Mungkin karena pengaruh krisis global sehingga dana parpol juga ikutan seret," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.