Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Jam Andri Bertengger di Menara Radio

Kompas.com - 03/12/2008, 19:46 WIB

 

SOLO, RABU - Sampai dengan pukul 19.30, Rabu (3/12) malam tadi, seorang pemuda yang disebut-sebut bernama Andri (25) masih juga bertengger di menara pemancar Radio JPI Solo, tepatnya di Jalan Arumdalu, Mangkubumen, Solo. Ia memanjat menara sejak pukul 08.00 dan mengancam akan bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari puncak menara.

Belum diketahui pasti mengapa pemuda itu nekat mau mengakhiri hidupnya, tetapi informasi yang berkembang menyebutkan bahwa ia depresi karena tidak punya pekerjaan, sementara ibunya sakit-sakitan.

Teknisi Radio JPI, Sardi, menyatakan, sekitar pukul 08.00, ia mengetahui ada seorang pemuda memanjat menara. Saat itu, pemuda itu bahkan sudah berada di separuh ketinggian menara.

Andri diketahui datang ke lokasi menara mengendarai sepeda. "Dia memanjat bukan lewat tangga di bagian tengah menara, tetapi lewat salah satu sisi menara," kata Sardi.

Keruan saja, aksi nekat Andri itu mengundang banyak warga berkerumun di bawah menara. Mereka berteriak-teriak agar Andri turun, tetapi pemuda itu malah tenang-tenang saja di puncak menara.

Tidak kurang 25 anggota regu pencari dan penyelamat (SAR) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dikerahkan untuk menggagalkan niat Andri. Empat orang di antaranya ikut memanjat menara dalam cuaca yang sangat terik untuk membujuk Andri.

Polisi berjaga-jaga dengan membentangkan kasur di bawah menara sekiranya Andri akan menerjunkan diri.

Seseorang yang bernama Siswasono, yang kebetulan melintas, mengaku mengenal pemuda yang hendak bunuh diri itu dari sepedanya. Menurut Siswasono, Andri dalam kondisi tekanan jiwa karena tidak punya pekerjaan padahal ibunya sakit-sakitan.

Dua orang psikiater yang dikirimkan juga tidak mampu membujuk Andri untuk turun. Hingga pukul 19.30 tadi, upaya membujuk Andri agar turun masih terus dilakukan, tetapi belum juga membuahkan hasil.*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com