Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Nyaman di Tepi Sungai Rhine

Kompas.com - 02/12/2008, 09:17 WIB

Kerumunan orang yang berdiri di tepi jalan kecil itu membuat dua nenek yang masing-masing sedang mengayuh sepeda itu mengurangi kecepatan. Saat saya mengarahkan kamera ke arah mereka, nenek pesepeda di belakang tersenyum. ”Pret…” dua perempuan sepuh itu pun berlalu ke tujuan mereka.

Beberapa menit kemudian, seorang kakek melintas di lokasi yang sama, juga menggunakan sepeda kayuh. Menit-menit berikutnya, pesepeda melaju atau pejalan kaki berjalan santai di jalan bantaran Sungai Rhine di kawasan tempat sandar kapal penelitian (lab ship) Max Pruss di Leverkusen, Jerman. Tidak sedikit para pejalan kaki ditemani anjing-anjing kesayangan mereka.

Kapal-kapal pengangkut berbagai jenis barang tampak tak putus-putus berlayar di Sungai Rhine. Sebagian di antaranya adalah kapal berbendera Belanda. Melalui Sungai Rhine, kapal-kapal itu mengangkut segala macam kebutuhan, baik yang hendak dikirim ke luar benua melalui pelabuhan di Belanda maupun dikirim ke kota-kota di Jerman, Swiss, Luksemburg, dan Belgia. Di jembatan di atas sungai, mobil-mobil berseliweran tak putus-putus.

Di jalanan tepi Sungai Rhine di pusat kota antara Museum Cokelat (Schokoladen Museum) dan jembatan utama di kota Koln bahkan lebih ramai lagi. Turis dari banyak negara juga ikut menikmati jalanan tepi sungai untuk sekadar berjalan-jalan, berfoto-foto ria, sekalian berjalan kaki menuju berbagai obyek wisata di tengah kota.

Jalan beraspal selebar empat meter di Koln itu di sana-sini diseraki daun, termasuk daun maple berwarna kuning yang berguguran dari pepohonan. Musim gugur menjelang musim dingin di kota terbesar keempat di Jerman itu membuat pepohonan mulai meranggas.

Katedral Dom di tengah kota Koln adalah pusat tujuan turis. Salah satu katedral tertua di Eropa, yang mulai dibangun tahun 1248 dan selesai secara keseluruhan tahun 1880, menjadi magnet bagi turis yang datang ke Koln. Lokasi bangunan dengan dua menara kembar itu bersebelahan dengan sentral stasiun (hauptbahnhof) kereta, kurang dari 100 meter dari tepian Sungai Rhine.

Bumi dan langit

”Nyaman sekali pesepeda kayuh di sini. Mereka bisa ke tempat bekerja, pulang kerja, atau melakukan aktivitas lain melalui jalan di bantaran sungai ini. Pejalan kaki pun nyaman berjalan- jalan karena tidak ada sepeda motor atau mobil yang melintas. Ini berbeda sekali dengan di Jakarta bagaikan bumi dan langit,” ucap Doni, mahasiswa asal Indonesia yang tengah berkunjung ke Koln, awal November 2008.

”Di Jakarta saat ini Sungai Ciliwung bahkan sudah menyebabkan banjir. Selalu saja begitu setiap musim hujan tiba karena bantaran sungai tidak ditata untuk menjadi tempat publik,” kata Doni.

Bantaran Sungai Rhine di Koln, misalnya, telah puluhan tahun ditata menjadi tempat yang nyaman bagi warganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com