Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemahalan, PTBA Batal Beli Saham BUMI

Kompas.com - 26/11/2008, 08:25 WIB

JAKARTA, RABU - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk membatalkan niatnya untuk bergabung bersama Northstar Pacific Ltd membeli saham PT Bumi Resources Tbk. Manajemen PTBA menilai harga pembelian saham Bumi Resources atau BUMI terlalu mahal karena jauh berada di atas harga pasar saat ini.

”Salah satu pertimbangan kami tidak jadi bergabung dengan Northstar membeli BUMI adalah masalah harga. Kami menilai harga pembelian BUMI jauh di atas harga pasar,” kata Presiden Direktur PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Sukrisno, pada acara Investor Summit and Capital Market Expo 2008, Selasa (25/11) di Jakarta.

Sukrino mengatakan, manajemen PTBA sulit mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil jika tetap membeli saham BUMI di atas harga pasar. Menurutnya sebagai BUMN, manajemen PTBA harus mempertanggungjawabkan keputusan itu kepada pemegang saham, terutama pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.

Selain karena masalah harga yang terlalu mahal, rencana pembelian saham BUMI dibatalkan karena pertimbangan keuangan perseroan. Menurut Sukrisno, tahun 2009, PTBA harus menjalankan sejumlah proyek yang nilainya mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Pada 31 Oktober lalu, Bakrie & Brothers menandatangani perjanjian penjualan 35 persen saham BUMI miliknya kepada Northstar. Saham sebanyak 6.791.400.000 unit itu dijual dengan harga 1,3 miliar dollar AS.

Apabila dihitung berdasarkan harga kurs saat itu, Rp 10.800 per dollar AS, harga jual saham BUMI Rp 2.067 per saham. Sementara, jika dengan kurs saat ini, Rp 12.200 per dollar AS, harga jual saham BUMI menjadi sekitar Rp 2.335 per saham.

Adapun saham BUMI pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia kemarin ditutup dengan harga Rp 850 atau naik 19,72 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Terkait dengan prospek industri batu bara tahun 2009, Sukrisno mengatakan, pihaknya optimistis permintaan batu bara akan tetap tinggi. Permintaan itu antara lain dari proyek-proyek PLTU dan operasional PT Kereta Api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com