Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Alternatif Infra Merah Kian Diminati

Kompas.com - 10/11/2008, 19:49 WIB

MEDAN, SENIN  - Pengobatan alternatif menggunakan teknologi sinar infra merah dan perawatan dengan temperatur panas serta pengurutan "titik chi" kini kian diminati masyarakat di pinggiran Kota Medan, khususnya bagi para penderita penyakit menakutkan seperti jantung, diabetes, darah tinggi, paru-paru dan sebagainya.
       
"Saya sudah lima kali berobat menggunakan peralatan temperatur panas ’chiro practic’ dan hasilnya cukup memuaskan. Penyakit kelenjar prostat dan radang kantong kencing yang saya derita sembuh dan tidak ada lagi rasa sakit," ujar Mandor, salah seorang pasien pengobatan alternatif menggunakan alat sinar infra merah tersebut, Minggu.

Pemilik terapi pengobatan alternatif tersebut, Hamdi (58), yang membuka kliniknya di Jalan Raya Medan-Tembung, Kabupaten Deliserdang, sekitar 10 km sebelah timur Kota Medan, mengatakan, semula ia membeli peralatan tersebut lengkap dengan tempat tidur elektrik dari Korea Selatan hanya untuk perawatan pribadi dan keluarga.

Namun dalam beberapa bulan terakhir banyak warga terutama kalangan orangtua yang mengalami berbagai gangguan penyakit termasuk sakit ginjal, lemah syahwat, asam urat, encok, kolesterol yang berbondong-bondong datang ke rumahnya untuk berobat, bahkan mereka sabar menunggu antrian hingga berjam-jam karena banyaknya pasien.

Setiap pasien yang berobat ke klinik alternatif Pak Hamdi hanya dikenakan biaya Rp 10.000/orang, tapi ada juga yang terkadang memberi lebih karena merasa puas penyakitnya bisa sembuh.

"Saya tidak menentukan tarif mahal-mahal, karena ini untuk membantu umat yang seandainya berobat secara medis atau ke rumah sakit harus mengeluarkan biaya besar," ucap Hamdi.

Melihat pasien yang terus bertambah, Hamdi menyatakan akan membeli peralatan tambahan ke Korea yang harganya sekitar Rp31 juta per set, sehingga masyarakat yang membutuhkan pengobatan alternatif tanpa operasi dan ke rumahsakit bisa dilayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com