Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dokter Gigi Dilecehkan Saat Praktik

Kompas.com - 05/11/2008, 18:05 WIB

JAKARTA, RABU - Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Paulus Januar, drg. MS, pada Mei 2008 terhadap 113 dokter gigi perempuan yang membuka praktik di Jakarta. Sebanyak 28 responden mengalami pelecehan seksual, sebagian besar dialami dokter gigi perempuan tersebut, saat mereka sedang melakukan tugasnya.

"Itu disebabkan situasi kerja dokter gigi yang mengharuskan sang dokter harus berdekatan dengan pasien, dan itu memungkinkan para pasien dapat melakukan pelecehan seksual. Dan itu sudah menjadi risiko yang harus dihadapi sebagai seorang dokter gigi," ujar Presiden Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr. Zura Rini Anggraeni, MDS, menanggapi penelitian yang dilakukan oleh Paulus seusai seminar, di Jakarta, Rabu (5/11).

Zaura lantas berpesan, bahwa hal itu hendaknya tidak dijadikan kesempatan dan alasan untuk melakukan tindakan pelecehan seksual. "Karena sebagai seorang dokter gigi, pasti akan menyentuh rahang pasien. Selain itu posisi dokter mengharuskan berdekatan dengan pasien, ketika melakukan perawatan gigi pasien. Jadi jangan lantas hal itu dimanfaatkan untuk melakukan tindak pelecehan seksual," lanjut Zaura.

Untuk melindungi anggotanya, PDGI menyarankan kepada para dokter gigi yang mengalami pelecehan seksual, untuk melaporkannya kepada PDGI maupun pihak berwajib. "Apalagi bila ada saksi dan barang bukti di ruangan tersebut, pasti akan kami bantu. Kalau perlu, akan kami bantu sampai tingkatan pihak berwajib," tegas Zaura.

Selama masa kepemimpinan Zaura, PDGI baru menerima satu laporan pelecehan seksual yang ada di tingkatan pusat. "Itu dilakukan oleh dosen kepada mahasiswanya, namun kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan di dalam internal kampus," terang Zaura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com