Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kaitan Seks di TV dengan Tingginya Kehamilan Remaja

Kompas.com - 05/11/2008, 00:03 WIB

CHICAGO, SELASA--Pajanan terhadap berbagai bentuk hiburan merupakan pengaruh yang merusak terhadap anak-anak, sehingga menyebabkan kehamilan dini di kalangan remaja yang menonton program-program yang mengandung unsur seksual dan memicu anak-anak yang bermain video game kekerasan bersikap agresif, para peneliti menyatakan Senin.

Para peneliti pada organisasi riset RAND mengatakan pengkajian tiga tahun mereka merupakan yang pertama yang mengaitkan tontonan program televisi "panas" dengan tingkah laku sekual yang berisiko di kalangan remaja.

"Penemuan kami mengisyaratkan televisi boleh jadi memainkan peran signifikan atas tingginya angka kehamilan remaja di AS," kata Anita Chandra, seorang ilmuwan tingkah laku yang memimpin riset di RAND, sebuah organisasi riset nirlaba, seperti dilaporkan Reuters.

"Kami tidak menyatakan kami menetapkan penyebabnya, namun kami mengatakan ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kehamilan di kalangan remaja," kata Chandra dalam wawancara telpon.

Para peneliti merekrut remaja berusia antara 12 hingga 17 tahun dan mensurvei mereka tiga kali antara 2001 hingga 2004, dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang kebiasaan menonton televisi, tingkah laku seksual dan kehamilan. Dalam penemuan yang mencakup 718 remaja, terdapat 91 kehamilan.

Menurut pengkajian yang disiarkan jurnal Pediatrics, para remaja yang banyak menonton acara yang mengandung unsur seksual menghadapi risiko hamil lebih besar ketimbang mereka yang sedikit menonton acara tersebut.

Pengkajian itu memfokuskan pada 23 acara televisi kabel yang populer di kalangan remaja, antara lain komedi situasi, drama, acara realitas dan kartun.

Acara-acara komedi banyak mengandung unsur seksual dan acara realitas yang paling sedikit.

"Acara televisi yang kita saksikan sangat jarang menyoroti dampak negatif seks atau risikonya dan tanggungjawab," kata Chandra. "Jadi jika para remaja mendapatkan informasi mengenai seks, mereka jarang memperoleh informasi tentang tentang kehamilan atau penyakit yang ditularkan secara seksual."


Banyak putus sekolah dan miskin

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com