Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Ragam Teknik Pengobatan Gangguan Jiwa

Kompas.com - 26/10/2008, 10:58 WIB

TEKNIK lobotomy digunakan untuk meringankan schizophrenia. Cara ini diperkenalkan seorang ahli saraf bangsa Portugis bernama Egas Monitz (1874-1955).

Lobotomy adalah teknik menggunakan alat medis ke dalam rongga mata untuk memotong saraf di bagian depan otak. Egas mendapat anugerah Nobel di bidang medis atas jasanya menemukan teknik lobotomy. Hadiah Nobel untuk Egas merupakan satu-satunya penghargaan yang diberikan kepada seorang ahli jiwa (psikiater).

Pada perkembangannya, tahun 1960-an ditemukan obat-obatan psikiatri yang membuat teknik lobotomy ditinggalkan.

Teknik kejutan listrik dikenalkan pertama kali pada 1930 di Italia untuk mengobati depresi akut. Kejutan listrik dengan kekuatan hingga 500 volt digunakan dalam pengobatan itu.

Pada zaman silam, awal abad Masehi, Scribonius Largus (14-54 Masehi) diketahui bereksperimen rangsangan saraf dengan menahan pasien di dalam air dan disentuhkan kepada sejenis belut listrik. Pasien yang menderita gout dikabarkan merasa dirinya lebih sehat setelah diberi kejutan listrik.

Obat penenang digunakan dalam bidang psikiatri tahun 1952 untuk mencegah tindakan kekerasan pasien gangguan jiwa.

Obat paling popular saat ini, Prozac, dibuat oleh pabrik obat Eli Lilly tahun 1988. Prozac merangsang produksi serotonin, yakni neurotransmitter di dalam otak yang menyampaikan pesan antara sel saraf yang mempengaruhi selera makan, agresivitas, dan mood seseorang. Obat ini juga tercatat sebagai obat biochemistry pertama yang digunakan untuk mengontrol mood seseorang.

Disarikan dari The Book of Origins, karya Trevor Homer, Penguin Books, London, 2007 dan pelbagai sumber 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com