Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbelgedhes Benz, dari Keroncong Sampai Chacha

Kompas.com - 23/10/2008, 22:44 WIB

JAKARTA, KAMIS--Malam yang dingin seusai hujan, disulan oleh kelompok musik Mbelgedhes Benz jadi hangat. Para penonton yang memadati panggung terbuka di halaman Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Kamis (23/10) malam, dibuat tak tahan untuk turut bergoyang sampai berpeluh, walau hanya sebatas di tempat duduk.

Ini terjadi ketika kelompok musik yang terbentuk tahun 1996 ini menampilkan lagu-lagu jenaka, yang selain menghibur, juga memberikan nuansa baru kepada penikmat musik malam itu, bahwa lagu-lagu jenaka juga bisa dikeroncongkan atau lagu keroncong juga bisa dibuat jenaka. Lihat misalnya ketika Pudjo melantunkan lagu Tukang Becak. Lagu tersebut diselingi dengan dialog-dialog yang kocak, membuat penonton tertawa ngakak.

Ini bukti keroncong bisa bikin goyang dan keringatan. Keroncong kreatif , kata Totot, pemain alat musik petik cuk di Mbelgedhes Benz.

Bahkan suasana semakin menggairahkan, ketika Jimmy S Harianto membawakan dua lagu berturut-turut, Sway dan Amore . Sama halnya seperti Pudjo, Jimmy juga menyelingi lagu-lagu itu dengan kata-kata Jawa, tatkala ada bagian syair yang terlupa. Penonton dibuat tertawa, dengan irama musik keroncong yang riang-gembira.

Tak hanya lagu-lagu jenaka. Dari sekitar 20 lagu yang dibawakan selama lebih kurang dua jam, dari pukul 19.00 sampai 21.00 WIB, juga ada lagu daerah, lagu pop, lagu barat, lagu jawa yang dikeroncongkan dengan kreatif, dengan corak mulai dari beat 4/4, langgam, blues, dangdut sampai chacha.

Tak ketinggalan, penonton juga bisa menikmati lagu keroncong pakem, seperti lagu Suci, Dewi Murni, dan Bandar Jakarta. Langgam Bengawan Solo yang dibawakan duet Pudjo dengan Wedha, serta Sungai Musi oleh Mas Pur salah seorang tokoh pendiri Mbleghedes Benz, membuat penonton terhanyut bagai dibawah arus sungai Bengawan Solo dan Sungai Musi.

Yang menarik, personel Mbelgedhes Benz seperti Tondho Rahardjo pemain alat musik cak, Totot (cuk), Bebek (cello), Hardjanto (bas), Deny (gitar), Harto (flute), Bujel (fl ute), Rudy (violin), selain jago memainkan beragam alat musik, mereka juga hebat membawakan lagu-lagu keroncong, selain vokalis Lenny, tentunya.

Bayangkan, sejumlah penonton yang menyumbangkan lagu, oleh para pemusik secara spontan bisa dimodifikasi menjadi berirama keroncong kreatif. Kreativitas spontan bisa dilakukan karena para pemain sudah menguasai musik keroncong pakem, kata Totot.

Mbelghedes dalam pementasan sebelumnya di beberapa kota, seperti Bandung dan Cirebon, juga pernah mengkolaborasikan alat-alat musik keroncong dengan alat musik gendang dan drum.

Dua album sudah dihasilkan, berisikan lagu-lagu nostalgia dan lagu-lagu jenaka. Namun, diakui beredar untuk kalangan terbatas. Mbelgedhes Benz akan membuat rekaman album keroncong kreatif, dengan membahasa jawakan lagu-lagu berbahasa Indonesia. Akan ada kejutan, kata Totot. (YURNALDI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com