Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perompak Somalia Bebaskan Awak Kapal Korsel

Kompas.com - 17/10/2008, 03:43 WIB

NAIROBI, KAMIS - Perompak Somalia telah membebaskan awak kapal Korea Selatan yang mereka bajak bulan lalu. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, delapan orang Korea Selatan dan 14 warga Myanmar pergi ke kapal Angkatan Laut AS terdekat setelah mereka dibebaskan pada hari itu.
       
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan tidak menyebutkan apakah uang tebusan dibayar dalam pembebasan tersebut. Sebuah kapal Ukraina, MV Faina, dan muatannya yang mencakup 33 tank T-72 serta peralatan militer lain, masih ditahan oleh perompak, yang menuntut uang tebusan jutaan dolar.
       
Perompak, yang dikepung oleh kapal-kapal perang internasional, mengancam akan meledakkan kapal itu jika mereka tidak menerima uang tebusan tersebut, yang semula ditetapkan 20 juta dolar. Namun, batas waktu yang mereka tetapkan Selasa pagi telah berlalu tanpa insiden.

Perompak Somalia telah membajak lebih dari 30 kapal sepanjang tahun ini dan menerima uang tebusan sebesar 30 juta dolar. Kapal terakhir yang diserang perompak adalah sebuah kapal Filipina yang dibajak Rabu bersama 21 orang awaknya.
       
Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun ini. Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikananan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.
       
Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka. Somalia dilanda kekerasan sejak penggulingan diktator Mohamed Siad Barre pada 1991.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com