Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Karang Biru di Gili Terawangan

Kompas.com - 03/10/2008, 16:27 WIB

MATARAM, JUMAT - Objek Wisata Gili atau Pulau Kecil Terawangan di Kabupaten Lombok Barat, tidak hanya ramai dikunjungi masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan manca negara.
     
Jumat ini, di Gili Terawangan terlihat masyarakat, wisatawan mencanegara dan nusantara berbaur di pantai Gili Terawangan untuk mandi dan menyelam.
     
Masyarakat Lombok yang merayakan Hari Lebaran di Gili Terawangan datang sekitar pukul 09.00 Wita dan kembali sekitar pukul 16.00 Wita sementara wisatawan mancenegara menginap.
     
Untuk ke Gili Terawangan wisatawan harus naik perahu atau sampan sekitar 30 menit dengan harga tiket Rp10.000 per orang, sedangkan ke Gili Meno dan Gili Air masing-masing Rp9.000 dan Rp8.000 per orang.
     
Siapa saja yang datang ke Gili Terawangan pasti ingin kembali lagi, karena ketika menyelam di pantai Gili Terawangan banyak terlihat pemandangan indah di dalam laut seperti ikan hias dan karang berbagai jenis.  
     
Gili Tarawangan bisa dikunjungi 40 ribu orang per tahun, sementara dua gili lainnya, yakni Gili Meno dan Gili  Air dikunjungi sekitar 20 ribu wisatawan per tahun.
      
Salah seorang pengelola restoran dan penginapan, M. Heri mengatakan, Gili Terawangan dengan luas sekitar 338 hektare baru dikembangkan menjadi obyek wisata pada era 1980-an dan mengandalkan wisata bahari dengan pantai dan taman bawah laut.
     
Bahkan di Gili Terawangan terdapat karang biru yang merupakan satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia hanya ada dua tempat karang biru, yakni d Karabia dan Gili Terawangan.
     
Dalam mengembangkan Gili Terawangan sebagai daerah tujuan wisata, pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengambil kebijakan pengembangan berbasis masyarakat. Hanya investor lokal yang diperkenankan membuka usaha di sini, dan semua tempat penginapan berbentuk cottage kelas melati dan tidak boleh ada hotel berbintang.
     
Jumlah kamar penginapan yang tersedia sekitar 700 kamar dengan tarif per malam bervariasi antara Rp35 ribu hingga Rp1 juta. Setiap cottage di tempat ini menawarkan peralatan menyelam snorkeling untuk melihat pemandangan taman laut di pinggir pantai.
     
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB akan membangun jetty (dermaga) untuk yacht (kapal persiar) yang belakangan ini makin ramai mengunjungi ke tiga objek wisata tersebut.
     
Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Mahdi Muhamad,  mengatakan tiga dermaga jetty akan dibangun dengan anggaran APBN dan dana pendamping dari APBD 2008.
     
"Dengan adanya dermaga khusus itu, diharapkan wisatawan akan makin banyak datang, sehingga memberi penghasilan tambahan bagi masyarakat pedagang cendera mata di daerah itu," ujarnya.
     
Pembangunan jetty di tiga gili itu berkaitan langsung dengan upaya menyukseskan program nasional Visit Indonesia 2008 dan  menargetkan angka kunjungan wisatawan sebanyak 600.000 orang.
     
Untuk itu,  sejak awal Januari  2008 hingga kini NTB gencar menggelar beragam acara menarik yang diyakini bisa menjaring wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
     
Program menarik yang akan digelar dalam waktu dekat untuk menyemarakkan VIY 2008 adalah Festival Nyalle dan Festival Senggigi. Selain itu, promosi daya tarik kepariwisataan NTB juga gencar dilakukan baik di dalam maupun luar negeri.
      
"Sementara  kunjungan wisatawan ke NTB tahun 2007  mencapai 447.905 orang, meningkat dibandingkan dengan tahun 2006 sebanyak 426.544 orang dan tahun ini  Tahun ini target  wisatawan manca negara sebanyak  250 ribu orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com