Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Harapkan Pinjaman APBD Untuk Beli Mete Organik

Kompas.com - 23/09/2008, 21:05 WIB

ENDE, SELASA - Pengusaha lokal saat ini sebagai salah satu alternatif mengharapkan adanya pinjaman dana segar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk membeli seluruh mete organik yang dihasilkan petani di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Pasalnya, pengusaha untuk membeli atau menampung seluruh mete organik petani itu harus memiliki uang tunai hingga Rp5 miliar. Dana itu untuk membeli hasil panen mete organik di Desa Ile Padung, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, dan Desa Rowa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Flores.

Dari delapan kabupaten di Flores, dan Lembata, petani jambu mete yang sudah memiliki sertifikat organik dari lembaga sertifikasi internasional hingga tahun ini baru dua kabupaten, yakni Flores Timur dan Nagekeo.

Sebelumnya Kabupaten Sikka juga memiliki sertifikat organik, akan tetapi tahun 2008 tak diperbarui lagi. Hasil panen di Ile Padung itu sekitar 300 ton per tahun, sedangkan di Rowa berkisar 70 ton per tahun.

Dalam satu bulan ini (Agustus-September) saya sudah membeli 22 ton dengan harga Rp10.500 per kilogram. Kalau seluruh hasil panen sekitar 370 ton, maka diperlukan uang tunai sekitar Rp4 miliar - Rp5 miliar untuk membeli mete organik milik petani, kata Direktur Usaha Dagang (UD) Nusa Permai Sucahyo Lukito, Selasa (23/9), di Ende, Flores.

Sucahyo tahun ini sesuai dengan kemampuan keuangan yang dia miliki hanya dapat membeli mete organik petani hingga 200 ton.

Sementara itu ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ende Yohanes De Deo Dari menyatakan, p ermintaan Sucahyo itu memungkinkan dipenuhi, namun juga pemda perlu melihat seberapa besar kemampuan keuangan daerah.

Untuk Kabupaten Ende saat ini belum dapat membantu. Tapi tahun ini saya mendapat informasi dari provinsi, bahwa sudah ada bantuan dari APBD provinsi sebesar Rp250 juta untuk Sucahyo. Memang jumlahnya kecil, tapi tak menutup kemu ngkinan tahun depan (2009) besar pinjaman bisa ditambah, kata Yohanes.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com