Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp2,5 Juta dari SBY untuk Korban Zakat Pasuruan

Kompas.com - 17/09/2008, 18:48 WIB

PASURUAN, RABU - Menkominfo M.Nuh menyampaikan ucapan rasa belasungkawa dan santunan dari Presiden RI kepada para korban tragedi pembagian zakat di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (17/9).
    
Bantuan secara simbolis diserahkan Menkominfo M. Nuh kepada Wakil Walikota Pasuruan, Pudjo Basuki, di rumah dinas Walikota Pasuruan. Santunan Presiden berupa uang tunai Rp2,5 juta untuk masing-masing keluaraga korban yang meninggal, sedangkan korban yang luka dan pingsan ditanggung seluruh biaya pengobatannya.
    
M. Nuh juga melakukan takziah ke sejumlah keluarga korban tragedi zakat yang meninggal di rumah masing-masing. "Kedatangan saya ke sini untuk menyampaikan ucapan belasungkawa bapak Presiden, sekaligus memberikan sedikit santuan agar bisa digunakan dengan baik," kata M. Nuh saat takziah di rumah keluarga Murniati, korban meninggal, di rumahnya di Kelurahan Trajeng Kota Pasuruan.
    
Ucapan serupa juga disampaikan lagi saat takziah di rumah Farida, korban meninggal lainnya di rumahnya di kelurahan Tambaan Kota Pasuruan. M. Nuh ke Pasuruan bersama Direktur Pengumpulan Dana Sosial Departemen Sosial M. Hilmy, dan Kankanwil Depag Jatim M. Roziqi.
    
Kepada wartawan M. Nuh mengatakan, tragedi pembagian zakat di Kota Pasuruan juga telah dibahas secara khusus dalam sidang kabinet. Dalam kesempatan tersebut presiden menyampikan ucapan belasungkawa.
    
Dikatakan, tragedi zakat di Kota Pasuruan dinilai presiden sangat memprihatinkan. Orang ingin mendapatkan "sesuatu", tetapi harus mengalami musibah. Sebanyak 21 orang meninggal. "Hal tersebut harus menjadi pelajaran," kata M. Nuh.
    
Dari pelajaran yang sangat berharga itu, kata M. Nuh, menimbulkan kesadaran  jika ingin membayar zakat hendaknya disalurkan lewat Badan Amal Zakat (BAZ) yang telah ada. Di sisi lain, BAZ juga harus meningkatkan profesionalismenya, sehingga tumbuh kesadaran masyarakat untuk membayar zakat lewat BAZ.
    
M. Nuh memaklumi, membayar zakat langsung kepada penerima merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang dermawan. Namun M. Nuh mengingatkan, bahwa membayar zakat yang terpenting adalah bukan kepuasan, tapi ketepatan sasaran.
    
Menteri mengingatkan, jika seorang dermawan masih tetap ingin membayar zakat secara langsung ke penerima hendaknya minta bantuan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Ia membantah jika kepercayaan masyarakat terhadap BAZ masih kurang. "BAZ juga ada yang sangat baik," kata M. Nuh. Ia menyebut, BAZ Al Falah mampu menyalurkan zakat sekitar Rp2 miliar per bulan. M. Nuh juga tidak menampik jika masih ada BAZ yang baru yang kinerjanya kurang profesional.
   
M. Nuh mengatakan, dari pelajaran tragedi zakat di Kota Pasuruan, Presiden telah memberikan tekanan, pertama, kepada Departemen Agama untuk mencari model-model baru yang lebih baik sebagai institusi pengumpulan dan penyaluran zakat.
    
Kedua, agar Departemen Sosial segera memberikan santunan kepada para korban. Ketiga, kepada Kapolri untuk menyelesaiakan kasus targedi zakat di Pasuruan sesuai hukum secara tuntas.
    
M. Nuh juga mengungkapkan, tragedi zakat di Kota Pasuruan sebenarnya hanya disebabkan oleh  masalah manajemen semata. Ia memberikan contoh, penyaluran BLT kepada sekitar 19 juta orang tidak pernah ada masalah, karena dalam penyaluran bantuan tersebut telah jelas manajemen penyalurannnya, ada syarat-syarat yang harus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com