Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Berzakat Masih Rendah Di Bantul

Kompas.com - 17/09/2008, 17:30 WIB

BANTUL, RABU - Kesadaran masyarakat Bantul untuk menyisihkan sebagian hartanya sebagai zakat tergolong masih rendah. Di kalangan pejabat, baru Bupati Idham Samawi yang sudah menyetorkan zakat kekayaan kepada Badan Amil Zakat atau BAZ. Sisanya, baru berkesadaran untuk memberikan infaq atau shodaqoh.

Untuk zakat baru Pak Bupati yang menyetorkan ke kami, pejabat lain belum ada. Padahal, sesuai ajaran Islam zakat bersifat wajib dan besarnya sudah ditentukan, sedangkan infaq dan shodaqoh bersifat sukarela, kata Sekretaris Baz Kabupaten Bantul Arief Harjanto, di kantornya, Rabu (17/9).

Ada sembilan kategori kekayaan yang wajib zakat yakni emas, perak, simpanan di bank, pendapatan dari pekerjaan tetap, pendapatan sewa, hasil perkebunan/pertanian, aset perusahaan, rezeki tak terduga, dan zakat fitrah. Dari sembilan itu, baru zakat fitrah yang paling banyak dipenuhi masyarakat.

Untuk emas, perak, simpanan uang, gaji, pendapatan sewa, dan aset perusahaan besarnya 2,5 persen. Pertanian/perkebunan besarnya 5-10 persen. Pendapatan tak terduga 20 persen, dan zakat fitrah berupa 2,5 kilogram beras.

Menurut Arief, BAZ menjadi instansi satu-satunya pengelola zakat di Bantul. Karenanya masyarakat diharapkan menyalurkan zakat lewat institusi tersebut. Untuk sementara ini kami lebih banyak fokus pada penghimpunan zakat dari kalangan PNS Pemkab terlebih dahulu. Kami menggunakan metode jemput bola. Namun, kesadaran para PNS baru sebatas infaq yang besarnya sukarela.

Sampai dengan bulan Agustus kemarin, total dana infaq dan shodaqoh yang dihimpun oleh BAZ mencapai Rp 105,6 juta. Dibandingkan periode sama den gan tahun dana tersebut naik 156 persen atau senilai Rp 64,4 juta. Sebagian dana yang terhimpun tahun ini sudah dikeluarkan senilai Rp 54 juta untuk bantuan anak yatim dan fakir miskin, bantuan siswa kurang mampu yang berprestasi, bantuan ekonomi produkti f, bantuan kegiatan masjid, dan bantuan bagi mualaf.

Menanggapi minimnya kesadaran berzakat masyarakat Bantul, Bupati Idham Samawi mengatakan, pihaknya sudah sering menghimbau kepada kalangan pejabat untuk menyisihkan sebagian kekayaannya. Namun karena sif atnya tidak bisa dipaksakan, maka hal itu tergantung kesadaran masing-masing, katanya.

Bila dana zakat bisa terhimpun maksimal, maka bisa dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan di Bantul. Saat ini tercatat angka kemiskinan mencapai 67.589 KK. (ENY)  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com