Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian Zakat Seharusnya Melalui Badan Amil Zakat

Kompas.com - 16/09/2008, 12:00 WIB

JAKARTA,SELASA- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Didin Hafihudin, menyarankan kepada para pemberi zakat, untuk menyalurkan zakatnya melalui badan amil zakat, terutama jika peminta zakat berjumlah besar. Menurutnya, peristiwa Tragedi Zakat Pasuruan tidak perlu terjadi jika pemberi zakat mengantisipasi segala kemungkinan mengingat banyaknya peminta zakat.

"Sebaiknya mereka menyerahkan zakatnya kepada lembaga amil zakat, karena selain zakat itu sendiri bukan persoalan individu, tetapi masyarakat. Lewat badan tersebut, dana zakat dihimpun dengan baik dan disalurkan melalui tata cara yang baik secara sinergis," tukas Didin, saat konfrensi pers di kantor Baznas, Jakarta, Selasa (16/9).

Didin menambahkan, sebenarnya lewat UU No 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat telah dijelaskan bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh lembaga amil zakat pemerintah. "Terkadang orang masih kurang percaya, sehingga lebih memilih memberi secara langsung," katanya.

Mengenai anggapan tersebut, Baznas sebagai lembaga nasional telah berupaya menjadi lembaga amil zakat yang semakin profesional dan terpercaya. "Keuangan kami selalu diaudit oleh komisi pengawas intern dan akuntan publik. Selama lima tahun terakhir neraca keuangan selalu dalam keadaan wajar dan menuju pengelolaan manajemen modern," tambah Didin.

Pemberian zakat melalui lembaga amil zakat, sebenarnya juga memiliki keuntungan. Pemberi zakat akan didoakan agar mendapat ketenangan lewat zakat tersebut. Selain itu muzakki dalam posisinya akan dinaikkan karena dana yang dihimpun akan digabungkan dengan yang lain sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih baik.

"Jika pemberian dilakukan lewat lembaga, dana zakat menjadi kekuatan dasyat. Dana yang begitu besar itu dapat dimanfaatkan tidak hanya dalam bentuk uang tapi pendidikan seperti sekolah gratis, pengobatan gratis dan lainnya sehingga pemanfaatannya lebih untuk mensejahterakan masyarakat," katanya.   

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com