JAKARTA, SENIN - Anggota Komisi II DPR, Andi Yuliani Paris menyarankan agar KPU melakukan konsultasi kepada ahli ergonomis untuk menentukan desain surat suara, tata letak, hingga ke lipatan surat suara. Hal itu, menurut Andi penting agar pemilih lebih dimudahkan untuk menemukan parpol ataupun nama caleg yang akan dipilihnya.
"KPU harus berkonsultasi dengan ahli ergonomis. Jangan sampai lipatan salah, pemilih tidak membuka seluruh surat suara dan langsung memberi tanda atau ketika mencari atau membuka surat suara tidak menemukan caleg ketika lipatannya berbeda. Ini harus dikonsultasikan dan juga terkait dengan ukuran bilik suara," kata Andi di Gedung DPR, Senin (15/9).
Pada rapat dengar pendapat antara KPU dan Komisi II, dipaparkan 3 desain surat suara yang direkomendasikan KPU. Menurut Andi, desain KPU masih ada plus minusnya. Ia mencontohkan, salah satu desain yang menyediakan satu kolom khusus untuk menandai. Format ini, kata Andi, tak sesuai dengan semangat UU No 10 tahun 2008 tentang Pemilu.
"Dalam UU, uang boleh diberi tanda adalah gambar parpol, nomor urut calon dan nama calon, langsung disitu. Kalau dikasih kolom, dia memberi tanda pada siapa, nomor urut atau nama calon? Jangan sampai KPU bertentangan dan salah menginterpretasi UU hanya untuk mencari kemudahan," ujar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.