Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Tegur Mendiknas dan Menbudpar

Kompas.com - 22/08/2008, 20:00 WIB

JAKARTA, JUMAT - Nasib 30 penari HUT ke-63 Kemerdekaan RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), dan bocah cilik Yuni Veronika (11) peraih medali emas dan perunggu kejuaraan catur dunia tingkat pelajar, yang terlantar dan kelaparan mendapat sorotan tajam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden Yudhoyono sontak menghubungi Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk mengetahui duduk perkara masalah yang menyeret nama besara Istana Kepresidenan.

"Presiden sudah menanyakan kepada Mendiknas bagaimana situasinya. Begitu juga dengan Menbudpar," jawab Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, Jumat (22/8), ketika ditanya tentang kisah memilukan tamu-tamu undangan Istana Kepresidenan pada HUT ke-63 Kemerdekaan RI.

Menurut Andi, pada dasarnya Istana Kepresidenan tidak bertanggung jawab atas akomodasi perjalanan, uang saku dan lain-lain. Tanggung jawab justru dilimpahkan kepada pemda setempat. Pasalnya, pihak Istana Kepresidenan pada HUT ke-63 Kemerdekaan sebatas mengundang pemda-pemda untuk turut memeriahkan acara tersebut.

"Semua pemda-pemda waktu itu diundang untuk berpartisipasi, jika berkenan mengirim berupa tarian, atau apa boleh saja tapi semua ongkos transportasi dan akomodasi ditanggung pemda setempat," ujarnya.

Andi menambahkan, undangan kepada pemda-pemda ini tidak bersifat memaksa. Pemda bahkan diperbolehkan untuk tidak mengirim utusan ke Jakarta. "Mereka diundang. Jadi  ada yang mengirimkan dan ada yang tidak. Tergantung mereka yang siap," jelasnya.

Untuk diketahui, 30 penari tiba di Jakarta pada 16 Agustus lalu dan menginap di Graha Wisata Remaja Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Menurut rencana mereka ini menginap selama 10 hari. Namun ternyata, mereka justru hanya menginap empat hari lantaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lembata, Martin Didi Lejak selaku manajer keuangan dan Madjid Lamahoda pimpinan kelompok, tanpa sepengetahuan mereka pergi dari lokasi penginapan.

Akibatnya, 30 penari ini terpaksa menginap ke salah seorang Ketua RT 10/04 Kelurahan Kramatjati. Mereka juga kelaparan karena uang saku sebesar Rp 1 juta ludes untuk membiayai makan bersama.

Atas peristiwa ini, Andi dengan lugas membantah bila Istana Kepresidenan kebakaran jenggot dan bahkan dibikin malu. "Kenapa merasa malu, kalau bukan kita yang mempunyai tanggung jawab. Yang penting siapa yang bertanggung jawab, ya bertanggung jawab," ujarnya seraya menjelaskan, kasus ini sudah ditangani.

"Setelah kami cek itu ternyata adalah miscommunication. Mereka besok akan bisa berangkat pulang," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com