Oleh Reny Sri Ayu Taslim
SORE hari pada akhir Juni 2008, ombak di Pantai Lalos, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (325 km arah utara Palu), mengempas keras. Buih-buihnya menyapu pasir putih di pantai. Matahari yang perlahan tenggelam menggurat warna jingga di permukaan air. Bias cahayanya membuat segala benda dan makhluk di pantai membentuk siluet.
Puluhan pengunjung tampak menikmati keindahan ini. Sebagian asyik bermain bola dan berkejar-kejaran. Sebagian lainnya berenang. Banyak pula yang duduk beralas pasir sembari menikmati suara debur ombak dan cahaya jingga mentari. Tidak sedikit yang duduk menikmati camilan di pondok- pondok kayu di antara pepohonan sepanjang pesisir pantai.
”Hampir tiap akhir pekan saya menghabiskan waktu di Pantai Lalos. Kadang bersama keluarga, tetapi lebih sering bersama teman-teman. Pantainya indah dan agak teduh karena banyak pohon juga. Belum lagi matahari terbenam. Lumayan, liburan murah meriah tapi asyik,” kata Suriani (18), pengunjung yang sore itu datang serombongan dengan teman-temannya.
Sama yang dikatakan Faisal (30), pengunjung lainnya. ”Ombaknya tidak terlalu besar, pantainya bersih dan masih asli. Tapi yang lebih indah adalah saat matahari terbenam,” katanya.
Wisata pantai
Wisata alam, khususnya pantai, memang menjadi salah satu andalan Kabupaten Tolitoli. Dua pantai yang terkenal di Tolitoli adalah Pantai Sabang dan Lalos. Di kedua pantai ini, matahari terbenam menjadi daya tarik tersendiri yang bisa dinikmati setiap hari. Kelebihan lain, pasirnya bersih dan pantainya landai.
Ada pula pulau-pulau berpasir putih dengan beragam keunikan dan keindahan. Di antara sekian banyak pulau, Pulau Lutungan merupakan salah satu pulau yang menarik karena peninggalan bersejarah. Di pulau ini terdapat makam raja-raja Tolitoli. Ramai dikunjungi warga yang berziarah.
Secara umum, Tolitoli adalah kabupaten di bibir perairan Laut Sulawesi. Adapun ibu kota Tolitoli dan beberapa kecamatan di sekitarnya berada di sepanjang pesisir Teluk Dondo. Seperti lembah, kota ini dikelilingi gugusan pegunungan dengan Teluk Dondo di tengah-tengah dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di mulut teluk.
Tak heran, pantai menjadi pemandangan di sepanjang jalan di Tolitoli. Adapun hamparan pegunungan menghijau dipenuhi tanaman cengkeh. Tak kurang 12.000 hektar areal tanaman cengkeh yang menghampar di gugusan pegunungan, yang oleh masyarakat setempat disebut lembah cengkeh.