Maradona: Mau Lebih Dewasa? "Khianati" Barca, Messi

BUENOS AIRES, JUMAT - "Perang" antara Barcelona dan timnas Argentina untuk memperebutkan Lionel Messi mengundang simpati dari Diego Maradona. Karena itu, legenda sepakbola dunia itu menegaskan agar Messi berani membuat sebuah keputusan besar agar bisa bertumbuh menjadi pemain yang lebih dewasa.

Sampai saat ini belum ada kejelasan tentang status Messi yang punya hasrat besar untuk tampil di Olimpiade Beijing bulan Agustus mendatang. Pasalnya, Barcelona selaku pemilik pemain itu tak rela kehilangan striker andalannya tersebut pada laga awal musim, termasuk pertarungan di kualifikasi Liga Champions. Sementara itu, timnas Argentina juga sangat membutuhkan tenaga striker berusia 21 tahun tersebut agar bisa meraih lagi medali emas seperti pada Olimpiade sebelumnya.

Melihat situasi yang rumit itu, Maradona ikut memberikan komentar. Menurut pemain yang terkenal dengan "gol tangan tuhan" ketika Argentina menyingkirkan Inggris di Piala Dunia 1986 itu, situasi tersebut hanya bisa diatasi oleh Messi.

"Messi perlu membuat keputusan sesuai dengan keinginannya. Saya pikir, dia perlu menunjukkan karakter yang lebih keras lagi dan saya yakin, ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan dia bisa menjadi orang dewasa," ungkap Maradona kepada AS, Jumat (25/7).

"Memang, ada banyak alasan ketika seorang pemain memiliki komitmen lain. Tetapi saya berharap, Messi bisa mengubah sikapnya. Dengan kondisi ini, dia akan menjadi pemain sepakbola yang lebih komplit," tambah Maradona.

Awalnya Messi bersikukuh akan tetap membela Argentina di Olimpiade nanti. Tetapi kemarin, pemain bertubuh mungil yang mendapat sebutan "the new Maradona" itu mengeluarkan pernyataan lain, bahwa dia akan pergi ke China untuk bergabung dengan timnas jika Barcelona mengizinkannya.

Tapi kenyataannya, Barcelona tak mau melepaskan Messi meskipun FIFA telah memberikan ancaman akan menghukum mereka (Barcelona,red) jika tetap menahan sang pemain. Inilah yang membuat Maradona bersimpati dan dia menginginkan Messi berani "mengkhianati" klub demi mewujudkan impiannya bermain di turnamen yang bukan agenda FIFA tersebut. (GL/LOU)