Bus Bordil Ditangkap

MIAMI, JUMAT - Operasi pemberantasan prostitusi anak di seantero AS ternyata menghasilkan temuan mengejutkan di Miami Beach. Bukan pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur yang mereka temukan, tapi sebuah bus yang berfungsi sebagai rumah bordil.

Penangkapan itu terjadi tanpa sengaja. Saat itu bus hitam berinterior mewah itu melintasi Collins Avenue, Minggu (19/6) pagi. Tiga perempuan di dalamnya berusaha menarik perhatian tiga pria yang sebenarnya adalah polisi yang sedang menyamar, kata kepolisian Miami Beach, Kamis (26/6).

Saat naik bus, setiap pria membayar 40 dollar AS (Rp 372.000). Mereka kemudian menambah 20 dollar AS (Rp 181.000) untuk tarian erotis, 125 dollar AS (Rp 1,16 juta) untuk masuk ke ruang VIP di bagian belakang bus. Untuk layanan seks setiap orang harus menambah 100 dollar AS (Rp 930.000).

“Benar-benar tidak tahu malu. Bus itu beroperasi hanya dua blok dari kantor polisi terdekat. Detektif kami berada di tempat dan waktu yang tepat,” kata detektif Juan Sanchez, juru bicara kepolisian Miami.

Dari bus itu polisi menangkap enam orang, satu di antaranya pria. Salah satunya adalah Christine Enyoniam Afi Morteh (29) yang mengaku pemilik kendaraan besar itu. Juga tiga perempuan yang tertangkap basah menawarkan jasa seks.

Bus itu kini tak bisa lagi mencari pelanggan karena harus diparkir di kantor polisi sebagai barang bukti. Polisi juga menemukan uang tunai 2.028 dollar AS (Rp 18,8 juta) dan enam butir pil Viagra. Tapi Morteh dibebaskan dengan jaminan 7.000 dollar AS (Rp 65 juta), Selasa (24/6).

Warga sekitar sering melihat bus itu berkeliaran di kawasan Miami Beach. Beberapa dari mereka pernah melontarkan keluhan terkait bus itu. Tapi mereka terkejut ketika tahu fungsi sebenarnya bus itu. “Saya benar-benar kaget saat polisi bilang bus itu rumah bordil. Saya masih tidak percaya hal itu terjadi di lingkungan kami,” kata Crystal Ortega, warga setempat.

Dari operasi rahasia yang disebut Operation Cross Country itu polisi dan FBI berhasil meringkus 78 orang terkait kasus prostitusi di bawah umur. Operasi itu digelar di 16 negara bagian.