Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muara Karang dan Teluk Jakarta Tercemar Logam Berat

Kompas.com - 11/06/2008, 14:10 WIB

Laporan wartawan Kompas Yurnaldi

DEPOK, RABU - Muara Karang dan Teluk Jakarta tercemar logam berat yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Pada seminar ilmiah Riset Unggulan Universitas Indonesia di kampus UI Depok, Rabu (11/6), peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Noverita Dian Takariana, Yasman, dan Sunardi, menemukan kandungan logam berat melebihi baku mutu lingkungan.

"Dengan metoda ekstraksi bertahap diketahui jejak logam berat Cu, Cr, Pb, dan Zn dalam sedimen di perairan Muara Karang dan Teluk Jakarta. Sedimen memainkan peranan penting di dalam penentuan kualitas air karena sedimen dapat berperan sebagai tujuan akhir tempat penampungan dari logam-logam berat dan memiliki potensi melepaskan zat-zt pencemar tersebut kembali ke dalam perairan yang disertai dengan perubahan kondisi fisik kimiawi," papar Noverita Dian Takariana.

Berdasarkan data yang diperoleh dari trace metal analysis diketahui bahwa daerah dengan kandungan konsentrasi logam Cu paling tinggi adalah Muara Karang (157 ppm) dan kandungan logam Zn 468 ppm. Padahal, Canadian Standard for Contaminated Sediments menetapkan nilai ambang batas untuk Cu dan Zn masing-masing 30 dan 60 ppm.

Sedangkan persentase fraksinasi logam Cu dominan berada pada fraksi 5, yaitu berkisar sebesar 76-94 persen. Persentase fraksinasi logam Zn tidak terlalu dominan pada satu fraksi saja, namun fraksi 5 tetap dominan, yaitu 37-50 persen. Dengan demikian, logam Zn memiliki potensi yang besar untuk terlepas kembali ke perairan dan berpotensi sebagai bioavalibilitas. "Selain itu dapat diketahui pula distribusi pencemaran logam berat Pb dan Cr yang melebihi ambang batas, yakni masing-masing 30-60 ppm dan 20-60 ppm di Teluk Jakarta. Sementara nilai ambang batasnya 25 ppm untuk Pb dan 20 ppm untuk Cr," papar peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com