Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombak Rumah agar Anak Bebas Bermain

Kompas.com - 04/06/2008, 08:15 WIB

Rumah mungil akan terasa cukup nyaman bila Anda hanya seorang diri atau berdua menempati rumah tersebut. Namun rumah mungil akan mulai terasa sumpek saat anak-anak Anda mulai tumbuh dan memerlukan tempat yang cukup luas untuknya beraktivitas.

Inilah yang dirasakan pasangan Jhony Heryanto dan Maria Fransisca. Mereka merasa harus memperluas rumahnya karena anak pertamanya sudah mulai bisa berjalan dan memerlukan tempat bermain yang lebih luas dari biasanya. Rumah yang luas asalnya 36 m2 ini akhirnya dikembangkan sehingga menjadi 150 m2 demi sang anak. Selain karena anaknya sudah mulai tumbuh, Maria juga senang membeli barang dari berbagai tempat, dan perlu dibuatkan ruangan yang lebih luas dari yang sudah ada.

Renovasi untuk Anak
“Tujuan utama kami merenovasi adalah untuk anak, karena saat dia bermain mentok ke sana-sini. Kami kasihan melihatnya, makanya kami putuskan untuk merenovasi rumah kami,” kata Maria ketika ditanya tujuan utama perombakan rumah mereka itu. Ya, memang anak adalah segalanya, sehingga apapun itu, bila menyangkut kebutuhan sang anak sebisa mungkin dipenuhi.

Rumah mereka yang terletak di Perumahan Jatijajar Estate, Simpang Depok ini, memang berukuran mungil. Namun mereka beruntung mendapatkan tanah dengan luas yang jauh lebih besar dibandingkan luas rumahnya, yaitu 180 m2. Karena itu, mereka pun cukup leluasa saat mendesain rumahnya. Tanah yang memanjang ke belakang oleh mereka ditambahkan beberapa ruangan yang dirasa perlu, seperti ruang keluarga, kamar tidur tambahan, ruang makan, dan dapur. Di belakang rumah tetap disisakan sebagian kecil tanah, untuk dibuat menjadi taman. Di bagian samping rumah pun dibuat sebuah taman kecil yang diisi kolam. Taman ini juga berfungsi untuk memasukkan sinar matahari dan udara ke dalam rumah.

Renovasi yang dimulai bulan Januari 2006 lalu, selesai cukup cepat, yaitu bulan Maret 2006. Selama rumah mereka direnovasi, keluarga muda ini terpaksa mengungsi ke rumah orang tua di daerah Taman Mini. Dengan perluasan ruang yang cukup banyak tersebut, otomatis sang anak bisa mendapat sebuah kamar tidur sendiri yang terletak di sebelah ruang tamu, juga ruang bermain sang anak bisa lebih banyak lagi.

Tak Puas dengan Pilihan Kontraktor
Awalnya, pasangan ini ingin menggunakan jasa kontraktor yang ditawarkan pada mereka lewat temannya. Namun mereka tak puas dengan kotraktor tersebut. Pasalnya, harga yang ditawarkan jauh melebihi dana renovasi mereka. Selain itu, material bangunan yang dipilih oleh sang kontraktor pun tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka pun hanya menggunakan jasa sang kontraktor untuk membuat sebuah gambar kerja dari gambaran kasar yang dibuat oleh Jhony. Untuk pembangunan, mereka menyerahkannya pada tukang.

Maria dan Jhony berburu sendiri ke toko-toko bangunan untuk membeli material yang sesuai dengan keinginan mereka, baik dari segi kualitas maupun model dan warna. Alhasil, biaya renovasi dapat ditekan hingga menjadi kurang lebih Rp 100 juta. Dengan biaya sejumlah itu, pasangan ini sudah mendapatkan material yang berkualitas bagus dan juga jasa tukang, yang berjumlah 8 orang.

Ganti Tahun, Ganti Warna
Dinding depan rumah mereka yang sebelumnya berwarna hijau tua, diubah menjadi warna terakota. Perubahan warna ini berdasarkan keinginan sang ibu rumah tangga, yang merasa bosan dengan warna rumah mereka. “Sekalian renovasi, maka saya sekaligus mengubah warna tampak depan bangunan. Lagi pula, kan ganti tahun, ganti warna juga, dong,” ujar Maria. “Namun sebenarnya saya ingin yang lebih ke warna bata, tapi hasil dari cat yang saya beli jadinya lebih ke warna coklat,” tambah Maria dengan nada agak kecewa.

Untuk interior rumah, Maria memutuskan untuk menggunakan warna kuning, sesuai dengan sofa yang sudah dimiliki olehnya. Selain itu, warna ini dipilih juga agar sesuai dengan pernak-pernik bunga matahari yang merupakan kegemarannya. (lia)

LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA JHONY HERYANTO-MARIA FRANSISCA, PERUMAHAN JATIJAJAR ESTATE, SIMPANG DEPOK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com