Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitam Putih Sophan Sophiaan

Kompas.com - 17/05/2008, 16:15 WIB

"Saya pada akhirnya menyadari saya bukan politisi. Saya manusia biasa yang mempunyai sikap hitam putih, sedangkan politik itu sendiri the art of possibilities. Yang salah bisa dibenarkan, yang benar bisa disalahkan. Saya tidak bisa begitu. Salah, ya, salah. Benar, ya, benar," itu kata-kata Sophan Sophiaan saat diwawancarai Kompas, Jumat 25 Januari 2002.

Ketika itu, Sophan mengumumkan pengunduran dirinya dari anggota DPR/MPR RI. Sophan adalah anggota DPR/MPR pertama di era reformasi yang berani mengundurkan diri karena tidak setuju dengan sikap politik partainya. Sebagai anggota F-PDIP yang mendukung proses politik kasus dana nonbudgeter Badan Urusan Logistik (Bulog) yang melibatkan Ketua DPR Akbar Tandjung, Sophan tidak puas dengan sikap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menempuh jalur hukum. Sophan menginginkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) DPR untuk mengungkap kasus tersebut.

Sebelum mengundurkan diri, Sophan menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR dengan konsisten.  Di tengah suasana rapat-rapat DPR yang selalu molor dan sulit untuk kuorum,  Aktor dan sutradara kenamaan ini selalu tepat waktu dan rajin. Karena itu, dia pun tidak ragu menegur wartawan yang menyamaratakan semua anggota DPR dengan cap pemalas. "Saya bukan politisi tai kucing," ujarnya.

Sikap Sophan yang lurus, jujur, dan bersih ini bukanlah sikap yang mainstream di DPR, yang penuh dengan kompromi, politik dagang sapi untuk membagi-bagikan kekuasaan. DPR periode 1999-2004 atau DPR era reformasi yang sebenarnya banyak diharapkan menjadi lembaga perwakilan yang membawa aspirasi rakyat, ternyata lebih banyak sibuk dengan urusan perebutan kekuasaan.

Penyelesaian kasus Trisakti-Semanggi, kasus mantan Presiden Soeharto, sebagai tuntutan dari gerakan reformasi nyatanya bukanlah perhatian DPR. Puncaknya saat kasus kasus dana nonbudgeter Buloggate atau yang lebih dikenal Buloggate jilid dua ini mencuat. Sikap DPR---demikian juga dengan F-PDIP---tidak konsisten. Kalau dulu mendukung Pansus Buloggate I yang akhirnya berujung dengan impeachment Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), maka untuk Buloggate II fraksi-fraksi di DPR "bersekongkol" untuk tidak membuat Pansus.

Inilah puncak kekecewaan Sophan sebagai seorang politisi terhadap partainya yang akhirnya membuat putra tokoh Partai Nasional Indonesia Manai Sophiaan ini memilih mundur dari Senayan. Sejak mundur, kiprah Sophan di dunia politik nyaris tidak terdengar lagi. Dia memilih untuk banyak terlibat dalam kegiatan sosial dan kembali ke dunia akting. Sampai akhirnya meninggal dunia ketika akibat terjatuh dari sepeda motor saat menyemarakkan  100 Tahun Kebangkitan Nasional di  di perbatasan Sragen (Jawa Tengah) dengan Ngawi (Jawa Timur), Sabtu (17/5) pagi. "Saya ini orang pasrah. Saya orang fatalis. What ever will be will be depend to God," katanya.

Selamat jalan Sophan Sophiaan!

Biodata Sophan Sophiaan

Nama Lengkap : Sophan Sophiaan
Tempat, Tanggal Lahir : Ujungpandang, Sulawesi Selatan, 26 April 1944 
Agama : Islam
Jabatan : Politikus/Sutradara/Aktor Film
Alamat Rumah : Jln. Garuda V Blok C 2 No.1, Bintaro Jaya, Jakarta 12330, Telp. (021) 736-4924 

Anggota DPR dari PDI (Partai Demokrasi Indonesia) ( 1992 - 1997 )
Anggota DPR dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) (1999-2002) 

(ROY/Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com