Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Usaha Rakyat Harus Menjadi Kebangkitan UMKM

Kompas.com - 08/05/2008, 22:00 WIB

BANDUNG, KAMIS - Di tengah tingginya harga berbagai komoditas, pemerintah memberikan kesempatan kredit usaha rakyat atau KUR bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Dengan munculnya peluang emas ini, masyarakat diharapkan bangkit di tengah gejolak ekonomi Indonesia.

Pemimpin Wilayah Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah Bandung Yasirin Ginting S, Kamis (8/5) mengatakan, sejak pemerintah menggulirkan kebijakan KUR 5 November 2007 lalu, pemanfaatan KUR di Jawa Barat terus meningkat. Peningkatan ini terjadi baik pada skema KUR dengan plafon Rp 5 juta hingga Rp 500 juta, maupun skema KUR berplafon di bawah Rp 5 juta atau biasa di sebut Kupedes.

Sejak Januari hingga awal Mei, penyaluran KUR Kupedes dengan plafon pinjaman dibawah Rp 5 juta banyak didominasi sektor usaha mikro. Sektor ini tumbuh pesat hingga mencapai Rp 271,5 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 70.326 orang, kata Yasirin.

Sedangkan, penyaluran KUR kepada pengusaha kecil dan menengah dengan plafon kredit Rp 5 juta hingga Rp 500 juta mencapai Rp 110,3 miliar dengan jumlah debitur 1.053 orang. Melihat perbandingan jumlah ini, kebutuhan kredit banyak didominasi oleh sektor usaha mikro.

Dalam perjalanan, usulan kementrian usaha mikro, kecil, dan menengah agar KUR dapat menyentuh ma syarakat tingkat bawah akhirnya terwujud. Pemerintah akhirnya memberikan kredit dengan plafon di bawah Rp 5 juta dan direspon dengan sangat baik oleh masyarakat, ujar Yasirin.

Menurut Yasirin, dari target debitor KUR Kupedes triwulan kedua antara Januari hingga Juni sebanyak 77.596 orang, BRI Kantor Wilayah Bandung telah menyalurkan sebesar KUR Kupedes kepada 70.326 debitur awal Mei ini.

Dari total KUR Kupedes yang tercatat di seluruh Jawa Barat, BRI mencatat rata-rata pinjaman kredit masyarakat sebesar Rp 3,8 juta. Hal ini menunjukkan bahwa gairah usaha masyarakat ekonomi bawah besar. Sampai saat ini pun, jumlah tunggakan nol persen, tambahnya.

Kepala Cabang Bank Bukopin Bandung Adhi Brahmatya mengatakan, dari bulan Desember 2007 hingga Mei 2008, pertumbuhan KUR mencapai Rp 72 miliar. Kesempatan ini banyak diambil para pengusaha industri kecil, seperti pengusaha makanan, minuman, atau komponen suku cadang dengan perkiraan jumlah pinjaman sekitar Rp 6 miliar per bulan, ungkapnya.

Meski minat masyarakat terhadap KUR mulai terasa, Yasirin mengakui adanya hambatan intern, yaitu minimnya petugas di kantor-kantor unit BRI. Di setiap kantor BRI unit, kami hanya memiliki sekitar lima petugas. "Dengan jumlah ini, petugas kami kewalahan melayani pengajuan kredit dari masyakat," kata dia.

Menyikapi situasi ini, Yasirin mengharapkan peran serta berbagai institusi pemerintah untuk ikut mensosialisasikan KUR sehingga semua masyakat mengetahui dan dapat mera sakan manfaatnya. Dengan demikian, masyarakat memiliki alternatif untuk mampu bangkit dari himpitan beban ekonomi melalui kegiatan usaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com