Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moshaddeq Pasrah

Kompas.com - 02/04/2008, 17:50 WIB

Laporan wartawan Persda Network Yuli Sulistyawan 

JAKARTA, RABU - Rasul Al Qiyadah Al Islamiyah Ahmad Moshaddeq hanya mengucapkan Shodakallah Hul Adzim untuk menanggapi tuntutan hukuman empat tahun penjara yang diajukan jaksa penuntut umum terhadap dirinya.
 
Dengan muka tegang, kalimat tersebut berulangkali diucapkan Moshaddeq seusai diadili di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (2/4).
 
"Shodakallah Hul Adzim.....Shodakallah Hul Adzim (segala puji bagi Allah). Allah tidak tidur," ujar Moshaddeq sambil berjalan menuju mobil tahanan Isuzu Touring B 8069 XH.
 
Selama pembacaan surat tuntutan yang berlangsung selama dua jam, Moshaddeq yang mengenakan jas dan celana serta peci hitam, hanya terdiam sambil menatap tajam tim JPU yang membacakan surat tuntutan.
 
Sekitar 100 pendukung Moshaddeq, yang pada persidangan kali ini tidak mengenakan baju hitam-hitam, hanya terdiam mendengar pimpinan mereka dituntut penjara empat tahun.
 
Massa beratribut FPI yang jumlahnya hampir sama, justru berulangkali meneriakkan Takbir begitu mendengar Moshaddeq dituntut penjara. Massa itu juga meneriakkan kata 'bohong' ketika jaksa penuntut menjadikan pertaubatan Moshaddeq sebagai satu alasan untuk meringankan hukuman.
 
Koordinator kuasa hukum Moshaddeq yakni M Tubagus Abdu mengaku kecewa atas tuntutan tersebut. "Kami sangat kecewa dengan tuntutan ini. Sangat berlebihan. Karena sudah bertaubat, seharusnya dibebaskan," tegas Tubagus.
 
Di halaman gedung PN Jaksel, puluhan massa beratribut FPI yang dipimpin Ustadz Awid meminta agar hakim tidak menghukum Moshaddeq dibawah empat tahun penjara.
 
"Mudah-mudahan hakim tidak menghukum Moshaddeq tidak kurang dari empat tahun. Kenapa? Supaya dia jera dan kapok," tegas Ustadz Awid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com