Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Indonesia Raih Penghargaan Unesco-LOreal

Kompas.com - 18/03/2008, 18:59 WIB

JAKARTA, SELASA - Sebanyak 15 perempuan peneliti, termasuk seorang peneliti asal Indonesia, meraih penghargaan internasional dalam program LOreal-Unesco For Women in Science 2008. Hadiah senilai 40.000 dollar AS ini ditujukan untuk mendukung perempuan peneliti di seluruh dunia pada awal karir ilmiah mereka dan untuk mendanai riset mereka selama dua tahun.

Peneliti asal Indonesia yang meraih penghargaan itu adalah Made Tri Ari Penia Kresnowati (30), peraih gelar doktor di bidang teknologi bioproses dari Universitas Teknologi Delft (TU Delft) Belanda. Saat ini ia mengajar teknik kimia kepada mahasiswa strata satu dan strata dua di Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Proposal yang membuat ia memenangkan fellowship ini berjudul Teknologi Bioproses: Konsepsi Prototip Bioreaktor untuk Pengembangan Sel Punca.

Dr Penia Kresnowati adalah perempuan peneliti Indonesia ketiga yang menerima penghargaan internasional bergengsi ini, mengikuti Dr Ines Atmosukarto (Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong pada tahun 2004 dan Dr Fenny Dwivany (ITB) pada tahun 2007.

Presiden Direktur PT LOreal Indonesia, Jean Christophe Letellier menjelaskan, program LOreal-Unesco For Women in Science ini menyatukan organisasi antar pemerintah dan perusahaan swasta sebagai mitra. Dengan prestasi Dr Penia ini, pihaknya berharap agar program ini dapat lebih memotivasi perempuan selaku peneliti muda Indonesia untuk memberi kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia dan terus membawa inovasi-inovasi mereka ke dunia global.

"Kami bangga mengumumkan prestasi lain dari perempuan peneliti muda Indonesia berbakat dalam memperoleh fellowship internasional LOreal-Unesco for Women in Science 2008. Unesco mendukung inisiatif ini dan terus menekankan pentingnya hadiah-hadiah berupa penghargaan untuk mempublikasikan prestasi ilmiah perempuan selebar mungkin melalui panutan-panutan seperti Dr Penia Kresnowati," ujar Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Prof Arief Rachman, dalam jumpa pers, Selasa (18/3), di Jakarta.

Sebagai penerima penghargaan, Penia menyatakan sangat berterima kasih atas penghargaan dan dukungan LOreal dan Unesco yang telah mengangkat para perempuan ilmuwan di seluruh dunia. "Sebagai ilmuwan Indonesia ketiga yang berhasil meraih penghargaan ini, saya berterima kasih pada panitia seleksi yang telah menaruh kepercayaan untuk memberi fellowship ini kepada saya," ujar Penia.

"Fellowship senilai 40.000 dollar AS ini akan saya gunakan seefektif mungkin untuk melakukan penelitian ilmiah saya mengenai pengembangan bioreaktor untuk menumbuhkan sel punca (stem cells) demi menghasilkan produk-produk kesehatan. Saya berharap, semoga kelak hasil riset yang saya lakukan dapat diaplikasikan mengingat penelitian ini berpotensi jadi sesuatu yang sangat penting dalam bidang kesehatan," kata Penia menambahkan.

Tahun ini merupakan perayaan 10 tahun kerja sama global antara LOreal-Unesco di bawah naungan program LOreal-Unesco For Women in Science Awards. Dalam perayaan ini, pada 6 Maret lalu, para penerima penghargaan yang dulu dan sekarang berkumpul di kantor pusat Unesco di Paris, untuk menandatangani piagam komitmen For Women in Science. Sebagai anggota komunitas For Women in Science, para penerima penghargaan berkomitmen untuk membentuk sikap yang akan mengubah perwajahan ilmu pengetahuan.

Di Indonesia, sebagai kelanjutan program internasional For Women in Science, LOreal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco menandakan lima tahun kerja sama lokal sejak peluncuran program fellowship nasion al pada tahun 2004, di mana sembilan peneliti perempuan Indonesia telah diberi penghargaan LOreal Indonesia Fellowships For Women in Science senilai Rp 60 juta untuk tiga pemenang, dua bid ang Life Sciences dan satu peneliti bidang Material Sciences.

Program For Women in Science adalah hasil kemitraan global antara kelompok perusahaan LOreal dan kantor pusat Unesco di mana setiap tahunnya memberi lima penghargaan internasional kepada lima perempuan peneliti senilai 100.000 dollar AS untuk setiap pemenang, satu orang untuk tiap benua. Kemitraan itu juga memberi bantuan penelitian senilai 40.000 dollar AS untuk tiap pemenang yang diberikan kepada 15 perempuan peneliti dari seluruh penjuru dunia yang baru memulai karir mereka dalam bidang sains.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com