Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gresik, Pasien Ginjal Meningkat 10 Persen

Kompas.com - 14/03/2008, 19:22 WIB

GRESIK, JUMAT - Penderita gagal ginjal di Kabupaten Gresik setiap tahun diperkirakan meningkat sekitar 10 persen. Berdasarkan data di Rumah Sakit Umum Daerah Gresik pada 2006 tercatat 65 pasien, pada 2007 tercatat 78 penderita. Pada 2008 hingga Maret saja sudah ada sekitar sembilan penderita penyakit kronik tersebut.

Wakil Direktur RSUD Gresik, dr Titik Diyah Widowati Jumat (14/3) mengatakan pada umumnya pasien menderita gagal ginjal mendadak. Gejala terdeteksi ketika penderita mulai merasakan pegal dan rasa ngilu di pinggul, pinggang dan punggung sehingga perlu pemeriksaan. Jumlah penderita meningkat karena penyakit ini dianggap sepele sehingga masyarakat enggan memeriksakan diri sejak dini.

Penyakit tersebut sebenarnya bisa dicegah secara dini dengan pemeriksaan berkala ketika pasien merasa pinggangnya sakit pegal dan ngilu disertai dengan jarangnya keluarnya air kencing. "Bila keluar biasanya warna air kencing menguning, " kata Titik.

Dia menambahkan bila tidak terdeteksi secara dini, maka rata-rata fungsi ginjal sudah kronik dan tidak berfungsi. Kalau tidak berfungsi pengobatannya berupa penggantian fungsi ginjal yang mahal. Dia memperkirakan pasien gagal ginjal memerlukan biaya Rp 6 juta per bulan untuk cuci darah.

Dijelaskan pula, gagal ginjal pada umumnya ditangani dengan dua cara, dengan dialisis hemodialisis (HD) atau cuci darah dan dialisis peritonial (CAPD) atau cuci darah lewat perut dan langkah mutahir dikenal dengan pencangkokan atau transpalantasi ginjal. Bila ginjal sudah tidak berfungsi , dua cara itu belum menjamin ginjal bakal sembuh kecuali dilakukan pencangkokan ginjal (transpalatasi). "Maka masyarakat supaya berhati-hati dengan rasa sakit yang dirasakan dipunggung," tegasnya.

Diantara proses pengobatan tersebut yang praktis saat ini melalui dialisis peritonial (CAPD) atau cuci darah melalui rongga peritoneum (rongga perut) sebab yang berfungsi sebagai filter adalah selaput atau membran peritorium. Proses itu tidak menimbulkan sakit dan bisa dilakukan di rumah. Dengan demikian pasien tidak perlu datang ke rumah sakit 2-3 hari sekali.

Salah seorang pasien Kardono (56) baru diketahui menderita gagal ginjal stadium terminal setelah memeriksakan diri akibat punggungnya mengalami sakit-sakit. Karena mengalami gagal ginjal, akhirnya dia harus melakukan hemodialisis dua kali dalam satu pekan selama lima bulan.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com