Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampion Imlek, Si Bundar Merah yang Mulai Diburu

Kompas.com - 25/01/2008, 14:06 WIB

JAKARTA, JUMAT - Selain kue keranjang dan lilin aneka ukuran, apalagi ya yang selalu identik dengan suasana Imlek? Nah, ini dia yang tak kalah diburu saat Imlek tiba. Lampion merah, berbentuk bundar dan berbahan kain.

Warna merah mendominasi suasana di Pasar Pagi Lama, Jakarta, tepatnya di bagian belakang Pasar. Ini bukan kampanye sebuah partai. Tapi, warna merahnya adalah merah dari lampion-lampion yang mulai dipajang para penjualnya. Beberapa toko memang mulai memamerkan aneka bentuk lampion dagangan mereka, menjelang perayaan Imlek.

Masyarakat Tionghoa tak melewatkan untuk memasang lampion yang bertuliskan huruf China. Katanya, tulisan-tulisan itu memiliki beragam makna. Intinya, doa mohon keberkahan di Tahun yang baru.

"Wah, kalau artinya saya nggak tahu persis. Karena saya juga nggak bisa baca tulisan China, haha....Tapi sejak dulu orang tua saya selalu pasang, katanya biar hoki," ujar Tina (52), salah seorang pembeli, yang menghabiskan uang lebih dari Rp 500 ribu untuk beberapa lampion, Jumat (25/1).

Lampion-lampion dengan ukuran kecil hingga yang paling besar itu, dibeli Tina untuk dipasang di rumah, sebagian lagi disumbangkan ke sebuah Yayasan. Biasanya, masyarakat Tionghoa memasangnya di depan pintu.

Harga lampion-lampion ini pun cukup beragam. Yessi (25), pemilik toko "Yuyi" mengatakan, lampion ukuran kecil dijual secara lusinan. Namun, yang berukuran sedang hingga besar dijual per pasang."Yang paling besar diameternya 32 inci (sekitar 80 cm, red), harga sepasangnya 420 ribu. Itu yang paling mahal," terang Yessi.

Selain lampion berbentuk bundar, ada pula lampion-lampion kertas yang berbentuk klenteng. Lampion jenis ini dikenal dengan lampion hias. Tak jauh berbeda, dijual dengan beragam ukuran dan harga. Satu lusinnya, berkisar antara Rp 108 ribu - Rp 300 ribu rupiah.

Tak tanggung-tanggung lampion dagangan Yessi langsung didatangkan dari Cina. "Dari dulu memang kita pasoknya dari sana, belum pernah tau ada yang buat di sini, lagian juga barangnya bagus," kata Yessi lagi.

Toko Yessi, yang baru 3 tahun membuka di Pasar Pagi Lama itu, telah mulai menyediakan stok sejak akhir Desember lalu. Ia memprediksi pembeli akan mulai membanjiri tokonya akhir pekan ini.

Amplop Angpao Juga Laku Keras

Imlek juga identik dengan angpao, yaitu amplop berisi uang yang diberikan sebagai pertanda berbagi rezeki saat tahun baru datang. Harapannya, agar di tahun yang baru, rezekinya semakin mengalir.

Masih dijelaskan Yessi, amplop angpao yang paling banyak dibeli adalah amplop yang berwarna merah. Di tokonya, ia juga menyediakan amplop angpao berwarna emas.

"Kita jualnya per pak. Yang lokal punya, kita jual per bal, isinya 2400 lembar harganya 92 ribu. Kalau yang impor, Cina punya kita jual lebih mahal, 100 ribu isi 288 lembar. Tapi pembeli itu kadang-kadang maunya bagus tapi murah, haha," pungkas Yessi. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com